Sabtu, 05 Agustus 2017 14:41 WIB

Begini Pengakuan Novel Kepada Ketua PP Muhammadiyah di Singapura

Reporter : Asropih Editor : Danang Fajar
Dhanil Anzar (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sudah lebih dari 110 hari pelaku penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tak kunjung terungkap. 

Ketum PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku diberitahu Novel saat menjenguk penyidik KPK itu di Singapura.

"Sebelum kejadian itu, Kapolda Iriawan saat itu menugaskan tim Polda Metro Jaya melakukan pengamanan di rumah Novel," ujar Dahnil di kawasan Cikini, Sabtu (5/8/2017).

Setelah lewat beberapa hari, Novel mengatakan ada sekelompok polisi yang mengaku berasal dari Mabes Polri menyambangi rumahnya.

"Ada tim entah dari mana diduga dari Mabes Polri mendatangi rumah Novel," Kata Dhanil.

Lebih lanjut, kata Dhanil, karena itu tim yang sebelumnya dikerahkan oleh mantan Kapolda Metro itu ditarik.

"Novel awalnya menduga itu hanya giat pengamanan oleh kepolisian. Mungkin dipikirnya sudah ada koordinasi mabes dengan polda untuk pengamanan rumah Novel," ungkapnya.

Akan tetapi melihat kasus ini tak kunjung selesai juga, mengungkapan siapa pelaku, Novel mencurigai ada sesuatu di badan Kepolisian.

Awalnya, kata Dhanil, Novel yakin polisi bisa menyelsaikannya dalam waktu 2 minggu melihat gelagat polisi mengamankan rumahnya seminggu sebelumnya.

"Di minggu-minggu awal setelah kejadian Novel masih optimis perkara ini ditangani oleh kepolisian. Salah satu bentuk pesimis itu seperti tadi pemeriksaan empat saksi. Ini kan ada kaitannya di dalam satu rangkaian perisiwa," jelasnya.

Apalagi, sambung Dhanil, ditambah dengan Novel yang dituding tidak mau dipemeriksaan oleh polisi. Itu menambah kecurigaan.

"Padahal novel sendiri juga siap untuk atur jadwal BAP," pungkasnya.


0 Komentar