Minggu, 13 Agustus 2017 19:13 WIB

Mata Novel akan Ditanam Jaringan Gusi dan Gigi

Editor : Yusuf Ibrahim
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, akan kembali menjalani operasi mata kiri yang sebelumnya menjadi korban penyiraman air keras.

Operasi pemulihan penglihatan akan dilaksanakan tepat peringatan hari kemerdekaan RI ke-72, Kamis (17/08/2017). 

Menurut juru bicara KPK, Febri Diansyah, tim medis akan melakukan penanaman jaringan gusi dan gigi pada mata kiri Novel. 

"Karenanya operasi akan dilakukan dua tahap, "ujar Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Minggu (Sebelumnya di Singapura Novel menjalani operasi membran sel mata. 

Air keras mengakibatkan membran sel plasenta mata kiri Novel terus bergerak. Selain timbul rasa gatal, pergerakan tak wajar (membran) membuat lapisan luar seperti hendak lepas. 

Adanya tekanan pada lapisan luar sempat membuat lensa kontak yang terpasang pada mata kiri dan kanan Novel lepas. 

Penglihatan Novel sendiri hanya mampu menangkap bayangan dari jarak satu meter. "Sebelum operasi Novel harus istirahat dan melakukan beberapa persiapan," kata Febri.

Dia menjelaskan bahwa perawatan paska operasi membutuhkan waktu cukup panjang. Pada tujuh hari pertama paska operasi, mata Novel harus ditutup plastik. Bekas operasi diharuskan terlindung dari debu. 

Baru pada tujuh hari kedua, kata Febri, penutup mata baru bisa dilepas. Hal itu untuk mengetahui perkembangan penglihatan Novel. 

"Hasil operasi baru bisa diketahui dua bulan setelah itu. Dan dalam sebulan mata tidak boleh terkena air," jelasnya. 

Novel Baswedan merupakan salah satu penyidik KPK yang diserang orang tak dikenal. Novel tiba tiba disiram air keras. Insiden itu terjadi saat Novel usai menunaikan salat Subuh tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Untuk mengungkap pelaku sekaligus memastikan motif penyiraman, polisi sudah memeriksa 52 orang saksi. Namun sejak peristiwa berlangsung 11 April 2017 lalu, polisi belum juga berhasil menangkap pelaku.(exe/ist)


0 Komentar