Rabu, 13 September 2017 18:11 WIB

Pilgub Sumsel Nama Syahrial Oesman Diatas Calon Lain

Editor : Danang Fajar
Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Stratak Indonesia (Stratakindo) mengunggulkan nama Syahrial Oesman (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Lembaga Survei Stratak Indonesia (Stratakindo) merilis survei terbaru terkait Pilkada Provinsi Sumatera Selatan Palembang yang akan digelar Juni 2018 mendatang. Survei yang berlangsung pada 5 - 10 September berhasil mengetahui kekuatan yang dimiliki para bakal calon. 

Popularitas, elektabilitas dan strong supporter bisa diketahui dari survei dengan jumlah sampel sebanyak 820 yang diacak dengan metode multisage random sampling itu dengan margin of error sebesar ± 3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%

"Empat besar urutan tingkat popularis dan kesukaan di mata responden, Syahrial Oesman  Popularitas 82,1 persen dan kesukaan 79,8 persen, Herman Deru popularitas 78,2 persen dan tingkat kesukaan 80,2 persen, Ishak Mekki popularitas 66,4 persen dan tingkat kesukaan 73,8 persen, Dodi Reza Alex Noerdin popularitas 58,8 persen dan tingkat kesukaan 51,6 persen," kata Peneliti LSSI Octarina Soebardjo. Rabu (13/9).

Octarina menjelaksan, Top Of Mind hasil survei bulan September adalah Syahrial oesman 18,2 persen, Herman deru 15,6 persen, Dodi Reza Alex Noerdin 9,4 persen, Ishak Mekki 7,8 persen, disusul Aswari Rivai dengan 5,4 persen, Edy Santana Putra 3,5 persen dan terakhir Giri Ramandan N. Kiemas dengan 2,4 persen, 

"Sementara tokoh yang lain berada dibawah 1 persen," jelasnya.

Selain itu pihaknya juga melakukan survei Elektabilitas 15 nama (tertutup), dan nama Syahrial Oesman kembali memimpin dengan 21,70 persen, Herman Deru 19,2 persen, disusul Dodi Reza Alex Noerdin 14,6 persen, Ishak Mekki 12,2 persen, Aswari Rivai 6,3 persen.

"Sedangkan beberapa nama lain tak lebih dari lima persen," bebernya.

Lebih lanjut dia mengatakan, empat nama teratas memiliki kans untuk bertarung lebih besar dibanding yang lainnya karena potensi keterpilihannya ada. 

"Namun demikian masing-masing kandidat belum memiliki pemilih militan yang besar, kemungkinan disebabkan karena belum ada kampanye yang massif dan pemilih masih bertanya-tanya, kandidat mana yang benar-benar akan diusung parpol," tutup Octarina.


0 Komentar