Sabtu, 04 November 2017 18:35 WIB

KSPSI Banten Beri Santunan kepada Keluarga Korban Pabrik Kembang Api

Editor : Hendrik Simorangkir
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten, menggelar aksi tabur bunga di lokasi PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS), pabrik kembang api yang terbakar dan meledak hingga menewaskan puluhan pekerja. (i

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten, menggelar aksi tabur bunga di lokasi PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS), pabrik kembang api yang terbakar dan meledak hingga menewaskan puluhan pekerja.

Aksi ini digelar sebagai wujud bela sungkawa atas tragedi yang menimpa puluhan buruh di pabrik milik Indra Liono yang berlokasi di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT 20/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten, Dedi Sudarajat mengatakan, aksi ini sengaja dilakukan sebagai bentuk solidaritas kaum buruh terhadap para korban yang meninggal maupun mengalami luka bakar.

Selain tabur bunga, para pengurus organisasi pekerja ini juga mengadakan doa bersama dan memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Ya hari ini kami tabur bunga, doa bersama di lokasi pabrik, dan memberikan santunan kepada keluarga korban," ujar Dedi, Jumat (3/11/2017).

Usai menggelar aksi tabur bunga di lokasi pabrik kembang api, sejumlah pengurus DPD KSPSI Provinsi Banten, langsung menyambangi rumah korban tewas atas nama Epih (15), di Desa Belimbing, Kosambi, Kabupaten Tangerang.

KSPSI Provinsi Banten memberikan bantuan berupa uang tunai kepada kedua orangtua korban di kediamannya.

"Kami sangat prihatin atas tragedi ini. Oleh karenanya, kami merasa terpanggil untuk membantu keluarga korban," ungkap Dedi. 
 
Dedi menambahkan, pihaknya mengaku siap memberikan bantuan hukum kepada seluruh korban tewas maupun yang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit agar mendapatkan hak-haknya sesuai dengan aturan.

"Kami siap kawal hak-hak mereka dengan memberikan bantuan hukum," katanya yang didampingi sejumlah pengurus DPD KSPSI Banten.

Sementara itu, Udin, orangtua korban menuturkan, hingga kini dirinya belum mendapatkan bantuan apapun baik dari pemilik perusahaan maupun pemerintah daerah setempat.

"Sampai sekarang saya belum terima bantuan dari siapapun. Sapi saja harganya ratusan juta, masak nyawa manusia enggak ada tanggungjawabnya," jelas Udin dengan nada sedih.

Lanjutnya, ia bersama istrinya tampak bahagia ketika menerima bantuan yang diberikan para pengurus DPD KSPSI Banten tersebut. Secara khusus, ia menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan yang diterimanya. "Saya berterimakasih atas santunan yang diberikan kepada keluarga saya," pungkasnya. 


0 Komentar