Kamis, 09 November 2017 07:11 WIB

1300 Warga Papua Ditahan Kelompok Bersenjata

Editor : Rajaman
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar (foto:Asropih)

JAYAPURA, Tigapilarnews.com - Setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.

Hal ini disampaikan Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menyikapi isu mengenai penyekapan terhadap ratusan warga yang tinggal di sekitar area Freeport yang dilakukan oleh kelompok bersenjata. 

“Saat ini di Kampung Kimbely terdapat sekitar 300 warga non-Papua yang sebelumnya bekerja sebagai pendulang emas dan pedagang oleh KKB dilarang bepergian keluar kampung tersebut,” ungkap Boy Rafli saat dihubungi, Kamis (9/11/2017).

Adapun di Desa Banti yang lokasinya berdekatan dengan Kampung Kimbely, lanjut dia, informasinya ada sekitar 1.000 orang penduduk asli setempat juga dilarang bepergian.

“Diperkirakan jumlahnya mencapai 1.300 orang yang dilarang keluar dari daerah itu. Semua barang mereka juga dirampas oleh kelompok ini. Kurang lebih seperti itu, detail informasi yang terjadi di sana masih terus didalami,” tutur dia.

Mantan Kapolda Banten itu menegaskan, saat ini petugas Polri bersama unsur TNI sedang berupaya melakukan langkah-langkah persuasif dan preventif agar masyarakat bisa terbebaskan dari intimidasi dan ancaman kelompok KKB.

“Kalau untuk informasi disekap belum ada, hanya dilarang keluar daerah itu. Informasi sementara, kondisi masyarakat masih dalam kondisi cukup baik. Saat ini Tim Satgas Terpadu TNI-Polri masih melakukan upaya di lapangan,” ucap dia.


0 Komentar