Senin, 22 Januari 2018 07:32 WIB

Petani di Mesuji Didorong Jual Beras Secara Online

Editor : Rajaman
Jokowi tiba di Lampung (ist)

LAMPUNG, Tigapilarnews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi salah satu kawasan pertanian di Kabupaten Mesuji. Dia mendorong petani di sini untuk menjual produk pertanian sawah padi berupa beras, kalau bisa secara daring alias online.

"Mulai harus seperti itu. Jadi pembelinya tidak sekitar itu kalau mulai online semua orang seluruh Indonesia, dunia, bisa membeli," kata Jokowi ketika berbicara pada acara Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) Terintegrasi di Kawasan Transmigrasi, KTM Kabupaten Mesuji, Minggu (21/1/2018).

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Kepresidenan, Bey Machmudin, lewat keterangan pers tertulis.

Harga gabah adalah Rp 3.500 per kilogram, sedangkan harga beras adalah Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per kilogram. Keuntungan bagi petani yakni saat padi sudah menjadi beras. Akan lebih baik lagi bila beras itu dikemas dan diberi merek.

"Ini yang perlu kita lakukan bersama-sama sehingga sekali lagi produk pertanian kita tidak ketinggalan zaman. Ada pengerjaan setelah panen, pengeringan, digilang, dikemas baik apalagi diberi nama baik juga dikemas dalam kelompok besar petani, diberi merek. Itu akan memberi nilai tambah dengan menaikkan harga," kata Presiden.

Semua itu bisa dilakukan lebih mudah bila petani tak bergerak sendirian. Petani perlu berkonsolidasi membentuk kelompok besar.

"Jangan bergerak sendiri akan sulit. Kalau bisa berproduksi dalam skala besar nanti petani bisa bersaing," ujarnya.

Cara seperti itu bisa menjadikan produk pertanian Indonesia tidak ketinggalan zaman. Apalagi sekarang ada kecenderungan minat produk beras organik dari luar negeri. Ini juga menjadi peluang ekspor bagi petani Mesuji.

Turut hadir mendampingi Jokowi di acara ini, yakni Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo.


0 Komentar