Senin, 05 Februari 2018 15:02 WIB

PLO Serukan Pelepasan Formal dari Israel

Editor : Amri Syahputra

Organisasi Pembebasan Palestina sedang mempersiapkan kepada Majelis Umum PBB, dalam sebuah seruan untuk merencanakan melepaskan diri dari Israel, dalam hal keamanan dan ekonomi.

Komite Eksekutif membentuk sebuah komite "tinggi" internal untuk tujuan pelaksanaan keputusan Dewan Pusat Palestina, termasuk keputusan untuk menangguhkan pengakuan atas Negara Israel, sampai negara tersebut mengakui Negara Palestina di perbatasan tahun 1967, mencabut keputusan untuk mencaplok Yerusalem Timur dan menghentikan kegiatan pemukiman ilegal.

Komite kepemimpinan Palestina, menurut Al Ray, juga memutuskan untuk merumuskan rencana pelepasan dari Israel, dalam hal keamanan dan ekonomi, termasuk kesepakatan yang dicapai sebagai bagian dari "Protokol Paris".

Berdasarkan protokol 1994, yang membentuk sebuah serikat bea cukai antara Israel dan Otoritas Palestina (PA), Israel seharusnya mengumpulkan pajak pertambahan nilai, bea impor dan pajak lainnya atas nama PA dan menyerahkannya secara bulanan.

Komite tersebut juga memutuskan, pada hari Sabtu, bahwa pimpinan Palestina akan meminta Pengadilan Pidana Internasional (ICC), di Den Haag, untuk membentuk sebuah komisi untuk menarik pengakuan Israel selama Israel tidak mengakui Palestina.

Bulan lalu, Dewan Pusat PLO meminta Komite Eksekutif menunda pengakuan Israel sampai negara tersebut mengakui keadaan Palestina dan menghentikan pembangunan permukiman Yahudi di tanah Palestina yang diduduki.

PCC dilaporkan memberi instruksi kepada pemerintah untuk mulai menyusun rencana strategis untuk memutuskan hubungan dengan Israel di semua tingkat, dan membuat keputusan tegas untuk pergi ke Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum.

Nabil Abu Rudeinah, juru bicara Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, mengecam pernyataan pejabat AS hari Jumat yang menyatakan bahwa Abbas mungkin tidak kembali ke meja perundingan.


0 Komentar