Rabu, 14 Februari 2018 09:46 WIB

Kepala Pengungsi PBB: Myanmar Masih Belum Mengizinkan Rohingya Untuk Kembali

Editor : Amri Syahputra

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Myanmar telah gagal untuk mengembalikan kondisi keamanan bagi 688.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari sebuah tindakan keras tentara enam bulan yang lalu, kata kepala pengungsi PBB.

Para pengungsi berlindung di kamp-kamp darurat di Bangladesh meskipun ada kesepakatan antara Myanmar dan Bangladesh yang memungkinkan mereka kembali ke negara bagian Rakhine.

"Biarkan saya menjelas: kondisi belum kondusif untuk pemulangan sukarela pengungsi Rohingya," Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan pada sebuah pertemuan Dewan Keamanan, yang berbicara melalui konferensi video dari Jenewa.

"Penyebab penerbangan mereka belum ditangani, dan kami belum melihat kemajuan substantif dalam menangani pengecualian dan penyangkalan hak-hak yang telah diperdalam selama beberapa dekade terakhir, berakar pada kurangnya kewarganegaraan mereka."

Myanmar menganggap Rohingya sebagai imigran dari Bangladesh dan menyangkal kewarganegaraannya, meskipun mereka telah berada di sana selama beberapa generasi.

Duta Besar AS Nikki Haley mendesak dewan tersebut untuk memastikan bahwa militer Myanmar dimintai pertanggungjawaban atas kampanyenya untuk mengusir orang Rohingya, dan mengatakan bahwa pemimpin Aung San Suu Kyi harus mengakui kekejaman tersebut.

"Dewan ini harus meminta pertanggungjawaban militer atas tindakan mereka dan tekanan Aung San Suu Kyi untuk mengakui tindakan mengerikan ini terjadi di negaranya. Tidak ada alasan lagi," kata Haley.

PBB telah menuduh Myanmar melakukan kampanye pembersihan etnis dengan memaksa Muslim Rohingya ke pengasingan.


0 Komentar