Senin, 19 Februari 2018 10:28 WIB

Polisi Dimimta Usut Tuntas Penyerangan Kiai di Lamongan

Editor : Rajaman
Pelaku Penyerangan Kiai di Lamongan (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengutuk keras penyerangan terhadap KH Hakam Mubarok, pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem, Paciran, Lamongan, Jatim. Ia menegaskan agar tindak kekerasan terhadap pemuka agama tak lagi terjadi.

"Saya mengutuk keras tindakan kekerasan yang masih terjadi kepada para pemuka agama di Indonesia. Apapun alasannya, tidak boleh lagi terjadi kekerasan serupa," kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (19/2/2018).

Bamsoet meminta kepolisian segera mengusut penyerangan terhadap KH Hakam. Polisi juga diminta mengungkap motif penyerangan terhadap KH Hakam.

"Kepolisian harus segera dan serius mengusut tuntas kasus tersebut serta membongkar motif dan latar belakang penyerangan terhadap para pemuka agama. Jika polisi tidak bergerak cepat, saya khawatir akan ada pihak yang memprovokasi masyarakat kita sehinga kerukunan dan kedamaian bisa terganggu," tuturnya.

Tak hanya itu, ia berharap masyarakat tidak lantas terprovokasi atas peristiwa tersebut. Juga tak membawa peristiwa itu pada hal berbau SARA.

"Tidak ada dasar agama maupun budaya yang mendidik kita melakukan tindakan kekerasan. Saya harap masyarakat tidak terprovokasi, apalagi mengaitkan ini dengan isu SARA," ujarnya.

Berdasarkan keterangan KH Hakam, menjelang salat zuhur di sebuah masjid di Karangasem, Kecamatan Paciran, Lamongan, ada pria tak dikenal sedang tidur. Kemudian, KH Hakam membangunkan pria tersebut. Pria tersebut tidak terima dan melakukan penyerangan terhadap KH Hakam hingga akhirnya pelaku dihadang dan diamankan warga sekitar dan santri. 

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pihaknya mendesak Polri untuk serius mengungkap siapa yang menjadi 'produsen' orang gila belakangan ini, yang secara spesifik menyerang para tokoh agama. Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas keamanan di Indonesia.

"Peristiwa berulang dan seragam ini pasti bertujuan untuk mengganggu kondusifitas Indonesia, dan mengganggu toleransi umat beragama di Indonesia," kata Dahnil, dalam keterangan pers.

Sementara itu, Dahnil mengatakan ia juga meminta kepada seluruh sahabat Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) diseluruh Indonesia untuk bersiap siaga di lingkungan terdekat. Selain itu, ia juga meminta mereka agar tidak Mudah terprovokasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyerangan oleh pelaku orang gila terjadi terhadap KH. Hakam Mubarak, pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Insiden tersebut terjadi saat menjelang shalat dzuhur, Ahad (18/2). Berdasarkan informasi, terdapat seorang laki-laki muda diduga gila duduk di pendopo rumah Kiai Hakam.

Kemudian, Kiai Hakam menyuruh orang gila tersebut untuk pindah. Akan tetapi, orang gila tersebut tidak mau dan akhirnya justru mengejar dan melawan Kiai Barok hingga ia terjatuh. Beruntung, kejadian itu segera dipisahkan oleh warga dan pelaku kemudian diamankan di Polsek Paciran. Aksi penyerangan terhadap ulama bukan kali pertama ini terjadi. Sebelumnya, penyerangan yang dilakukan oleh orang gila telah menewaskan seorang Ustaz Persatuan Islam (Persis) di Bandung dan melukai Kiai Umar Basyri (pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah di Tenjolaya, Cicalengka, Bandung).


0 Komentar