Selasa, 13 Maret 2018 15:04 WIB

Presiden Rusia Pernah Perintahkan Tembak Jatuh Pesawat Penumpang

Editor : Yusuf Ibrahim
Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin, mengungkapkan bahwa dia pernah memerintahkan militernya untuk untuk menembak jatuh sebuah pesawat penumpang selama upacara pembukaan Olimpiade Sochi 2014. 

Perintah muncul setelah dia mendapat informasi bahwa pesawat itu dibajak oleh seorang penumpang yang membawa bom.

Namun, pemimpin Kremlin ini dengan cepat membatalkan perintahnya setelah memastikan informasi atau alarm yang diterima ternyata palsu.

Presiden Rusia ini  mengatakan, seorang pejabat keamanan melapor bahwa pesawat yang dibajak akan melakukan serangan dengan target acara Olimpiade Musim Dingin di Sochi. 

Menurut Putin, jika benar, serangan itu bisa membunuh sekitar 400.000 orang yang ada di acara olahraga internasional tersebut.

Dalam sebuah wawancara untuk dokumenter dua jam yang ditayangkan di Rusia, Putin mengatakan kepada seorang reporter bahwa dia mendapat telepon dari petugas keamanan di Sochi pada 7 Februari 2014, sesaat sebelum upacara pembukaan dimulai.

”Saya diberitahu; sebuah pesawat yang sedang dalam perjalanan dari Ukraina ke Istanbul dibajak, pembajak menuntut pendaratan di Sochi,” kata Putin dalam dokumenter tersebut, seperti dikutip Reuters, Senin (12/3/2018).

Pesawat yang nyaris ditembak jatuh itu adalah Pegasus Airlines Turki Boeing 737-800 dengan 110 penumpang di dalamnya.

Putin berkonsultasi dengan petugas keamanannya dan diberi tahu bahwa rencana darurat harus diputuskan. Dia sempat berpikir enam hingga tujuh menit untuk mengambil keputusan. 

Dia, yang mendapat saran dari pejabat, kemudian memerintahkan agar pesawat ditembak jatuh.

”Saya katakan kepada mereka; bertindaklah sesuai rencana,” kata Putin. Tak lama setelah memberi perintah tersebut, Putin dan pejabat Olimpiade Internasional lainnya tiba di Sochi.

Beberapa saat kemudian, Putin menerima telepon lagi. Kali ini, pejabat yang menelepon memberitahukan kepadanya bahwa penumpang yang dilaporkan membawa bom dan membajak pesawat itu sedang mabuk. Dengan demikian, alarm dinyatakan palsu dan pesawat tersebut melanjutkan perjalanannya ke Turki.

Menurut Kepala FSB Aleksandr Bortnikov, yang juga diwawancarai dalam dokumenter tersebut, pesawat jet tempur sudah siaga ketika mendapat informasi awal adanya pesawat yang menargetkan acara Olimpiade. Namun keputusan terakhir tetap di tangan Presiden Rusia tersebut.

Ketika ditanya oleh pewawancara apa yang dia alami selama jeda kedua telepon tersebut, Putin menjawab;”Ini adalah sesuatu yang saya lebih suka tidak saya bicarakan.”(exe/ist)


0 Komentar