Minggu, 15 April 2018 22:25 WIB

Serangan AS ke Suriah Disebut Kriminal

Editor : Yusuf Ibrahim
Nicolas Maduro. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengecam serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris di Suriah.

Dia menyebut serangan terhadap Suriah sebagai tindakan kriminal. Menurut Maduro, "anjing perang" yang membutuhkan senjata dan terlibat dalam pertempuran untuk pengayaan dengan mengorbankan mereka yang terbunuh, bertanggung jawab atas serangan rudal ini.

"Kami mengatakan bahwa serangan ini adalah tindakan kriminal terhadap rakyat Suriah, yang dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kepanikan dan terorisme dan menghancurkan pusat-pusat ilmiah negara itu," kata Maduro dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (15/04/2018).

Maduro adalah satu dari sedikit kepala negara yang melemparkan kecaman keras atas serangan tersebut. Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Iran, Hassan Rouhani telah terlebih dahulu mengecam serangan ini.

Kemarin, AS, Inggris dan Prancis menghujani Suriah dengan bom. Serangan terhadap beberapa wilayah di Suriah dilaporkan melibatkan sekitar 100 rudal jelalah Tomahawak yang ditembakkan dari kapal-kapal perang. AS juga dilaporkan mengaktifkan pesawat pembom strategis B-1.

Rusia kemudian mendesak dilakukannya pertemuan khusus di Dewan Keamana (DK) PBB mengenai hal ini dan mengajukan sebuah resolusi untuk mengecam serangan tersebut.

Namun, resolusi itu gagal disahakan setelah yujuh negara menolak resolusi itu, dengan hanya tiga yang mendukung, sedangkan lima lainnya abstain.

Rusia, China dan Bolivia mendukung resolusi, sementara AS, Inggris, Prancis, Swedia, Polandia, Pantai Gading, Kuwait dan Belanda menentangnya. Peru, Kazakhstan, Ethiopia dan Guinea Khatulistiwa memilih abstain.


0 Komentar