Rabu, 18 April 2018 12:45 WIB

Mantan Ibu Negara Sekaligus Sastrawan Pertama AS Meninggal Dunia

Editor : Yusuf Ibrahim
Barbara Bush (kiri). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Mantan ibu negara sekaligus ibu mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barbara Bush, meninggal dunia.

Mantan juru kampanye wanita dan sastrawan pertama AS itu meninggal pada usia 92 tahun.

"Mantan ibu negara Amerika Serikat dan pendukung keluarga yang tanpa henti, Barbara Pierce Bush meninggal Selasa, 17 April 2018 pada usia 92 tahun," bunyi pernyataan kantor George H.W. Bush seperti dikutip dari AFP, Rabu (18/4/2018).

Barbara Bush telah lama dianggap sebagai karang di pusat salah satu keluarga politik paling terkemuka di AS. Sebagai ibu negara, dari thaun 1989 hingga 1993, ia berusaha untuk menghapuskan buta aksara dengan mendirikan yayasan Barbara Bush Foundation for Family Literacy.

Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, Presiden AS Donald Trump menyebut Barbara Bush sebagai advokat keluarga Amerika.

"Di antara pencapaian terbesarnya adalah mengakui pentingnya literasi sebagai nilai keluarga mendasar yang membutuhkan pengasuhan dan perlindungan," kata Trump.

"Ia akan lama dikenang karena pengabdiannya yang kuat terhadap negara dan keluarga, di mana ia melayani dengan sangat baik," imbuhnya.

Sementara itu putranya, Jeb Bush, yang menjabat sebagai gubernur Florida dari 1999 hingga 2007 menulis: "Saya merasa sangat istimewa untuk menjadi putra George Bush dan wanita yang sangat ramah, suka berteman, menyenangkan, lucu, penuh kasih, tangguh, cerdas, dan anggun yang merupakan kekuatan alam yang dikenal sebagai Barbara Bush."

Sedangkan cucunya George P. Bush mentweet: "Aku akan merindukanmu, Ganny - tetapi tahu kita akan bertemu lagi."

"Barbara mengilhami kita semua untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri," kata Orrin Hatch, senator Partai Republik yang paling lama menjabat di Amerika.

Mantan Presiden Barack Obama dan istrinya Michelle mengatakan: "Kami akan selalu berterima kasih kepada Nyonya Bush atas kemurahan hatinya yang ditunjukkannya kepada kami selama waktu kami di Gedung Putih."

"Tapi kami bahkan lebih bersyukur atas cara dia menjalani hidupnya - sebagai bukti bahwa pelayanan publik adalah panggilan yang penting dan mulia; sebagai contoh kerendahan hati dan kesopanan yang mencerminkan semangat Amerika yang terbaik," mereka menambahkan.

Madeleine Albright, perempuan pertama yang menjadi Menteri Luar Negeri AS di era pemerintahan Bill Clinton, mengingat Barbara sebagai wanita yang memiliki tekad, cerdas, dan belas kasih yang luar biasa untuk mewujudkan nilai-nilai terbaik Amerika.

Barbara mendapatkan reputasi atas ketangguhannya, humoris dan lugas dalam berbicara.

Saat ditanya tentang mantan gubernur Alaska Sarah Palin pada 2010 - yang mencari wakil presiden pada tahun 2008 - dia mengatakan kepada seorang pewawancara: "Saya duduk di sebelahnya sekali waktu, mengira dia cantik, dan saya pikir dia sangat bahagia di Alaska, dan saya berharap dia akan tinggal di sana."(exe/ist)


0 Komentar