Sabtu, 05 Mei 2018 16:10 WIB

Tokoh Masyarakat Komentari soal Pemakaman Mewah di Cirebon

Editor : Yusuf Ibrahim
Tokoh masyarakat Cirebon, Sutrija. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kisruh adanya rencana pembangunan kompleks pemakaman mewah, Memorial Park Cirebon, di Cirebon, belum juga mereda.

Nantinya, akan dibangun pemakaman seperti Sandiego Hills atau Al-Azhar di Kabupaten Karawang. “Tentu sangat disayangkan. Karena tidak cocok dengan keadaan sekitarnya. Sebagai Kota Wali, harusnya identik dengan kesederhanan dan keislamiannya,” keluh salah satu tokoh masyarakat Cirebon, Sutrija kepada tigapilarnews.com, di Jakarta, Sabtu (05/05/2018) siang.

“Jika dilanjutkan, Ini akan meningkatkan disparitas antara si kaya dan miskin, padahal warganya mencari uang harus jauh-jauh keluar dari Cirebon. Sementara yang kaya, membuat kuburan yang harganya ratusan juta, lalu yang miskin krisis kuburan,” imbuhnya.

Hanya saja dipaparkan Sutrija, semua pihak harus bersikap bijaksana, terutama mengedepan ususlan perubahan status Cirebon menjadi Daerah Khusus Wali atau Daerah Istimewa Wali sangat mendesak dilakukan. Dengan demikian, Cirebon bisa terus dibangun dan dikembangkan namun tidak menghilangkan ciri yang tetap harus melekat, yakni sebagai Kota Wali.

“Untuk kebutuhan tempat tinggal saja sempit, desak-desakan,  otomatis akan menyita lahan yang ada. Kalau bisa, diimbau supaya pemerintah tegas, supaya hal tersebut tidak terealisasi. Sekarang tinggal bagaimana Pemdanya bisa tegas, jangan ngambang mengambil keputusan, jangan menunggu dan mendiamkan masalah yang ada. Termasuk soal izin, harus ada dasarnya, sehingga suansa sebagai Kota Wali bisa terjaga, aman dan nyaman,” katanya lagi.

“Apalagi ini juga menyangkut soal kepastian investasi, iya atau tidak. Jadi pemerintah harus bersikap tegas, jangan seakan-akan membiarkan polemik terus terjadi," pungkasnya.(exe)


0 Komentar