Sabtu, 05 Mei 2018 17:55 WIB

Cirebon Diingatkan soal Pentingnya Peningkatan Status dan Wasiat Sunan Gunung Jati

Editor : Yusuf Ibrahim
Tokoh masyarakat Cirebon, Sutrija. (foto Esa/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Peningkatan status Cirebon menjadi Daerah Khusus Wali atau Daerah Istimewa Wali dinilai bakal memberikan dampak yang luar biasa.

Misalnya saja, tentang kesejahteraan perekonomian masyarakat dan kehidupan sosialnya. Diceritakan salah satu tokoh masyarakat Cirebon, Sutrija, kepada tigapilarnews.com, di Jakarta, Sabtu (05/05/2018) siang, banyak sekali wanita baik yang belum atau sudah menikah, bekerja di luar negeri.

“Ini tentu tidak identik dengan Kota Wali. Karena orang menikah itu ingin membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahma. Lalu bagaiman bisa terwujud jika istrinya berada di Arab (Saudi) jadi TKW, sedangkan suaminya di sini (Cirebon). Kondisi yang bakal terjadi adalah suaminya nikah lagi, lalu istrinya hamil. Kalau bisa, dengan adanya peningkatan Stattus Kota Wali, hanya suaminya yang bekerja dan istrinya membina keluarga sesuai aturan,” tuturnya.

Lebih jauh Jaja- sapaan Sutrija- juga mengingatkan soal wasiat Sunan Gunung Jati, “Ingsun Titip Tajug Lan Fakir Miskin (saya titip mushola dan fakir miskin).

“Cirebon itu daerah termiskin ketiga di Jawa Barat. Karenanya, jangan kita tambah dengan persoalan-persoalanyang seharusnya bisa dihindari atau dibuat lebih baik. Untuk itu, kita selalu diingatkan untuk apa tujuan manusia diciptakan. Jadi kesimpulannya, Cirebon harus dibangun dengan cara yang tepat dan berbeda dengan daerah lainnya,” pungkasnya.(exe)


0 Komentar