Jumat, 11 Mei 2018 08:17 WIB

Napi Teroris Huni Sel Perorangan di Nusakambangan

Editor : Rajaman
Pemindahan Napi Terorisme ke Lapas Nusakambangan (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sebanyak 145 narapidana teroris dari Mako Brimob telah dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah. Para napi teroris itu menghuni tiga lapas di Nusakambangan tersebut.

"145 narapidana teroris dipindahkan ke 3 lapas di Nusakambangan, yaitu Lapas Batu, Lapas Pasir Putih dan Lapas Besi," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham, Sri Puguh Budi Utami, dalam keterangan pers, Jumat (11/5/2018).

Hal itu merupakan bentuk respons dari Ditjen PAS Kemenkumham atas kerusuhan yang terjadi di Rutan Negara cabang Salemba Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Menurutnya 145 napi teroris itu ditempatkan di hunian kamar one man one cell dengan pengamanan maksimal.

"Pelaksanaan pemindahan kerja sama Mako Brimob, Densus 88, BNPT, Polri-TNI, dan Ditjen PAS serta Kantor Wilayah Jawa Tengah," tambahnya.

Puguh Budi Utami menyatakan kesiapan jajaran pemasyarakatan khususnya lapas di Nusakambangan terhadap kedatangan 145 narapidana teroris pindahan dari cabang rutan Salemba di kompleks Mako Brimob. Kapasitas yang memadai dan petugas pemasyarakatan yang telah dilatih dan diasesmen untuk kebutuhan mengamankan dan membina narapidana teroris.

Sebanyak 145 napi teroris itu dipindahkan akibat kerusuhan yang terjadi di Rutan Negara cabang Salemba sejak Selasa (8/5) sore. Kerusuhan itu mengakibatkan rutan di Mako Brimob rusak.

Para napi itu dipindahkan dari Mako Brimob dengan menggunakan 8 bus pada Kamis (10/5). Dalam upaya pemindahan tersebut, polisi mengerahkan sebanyak 1.000 lebih personel gabungan.

Dalam kerusuhan itu ada lima polisi yang gugur saat berhadapan dengan napi teroris. Mereka adalah Briptu Luar Biasa Anumerta Fandy Nugroho, Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli, dan Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas.

Sedangkan satu anggota Densus 88, Bripka Iwan Sarjana, yang sempat disandera, berhasil dibebaskan. Iwan Sarjana pun masih dirawat di rumah sakit. 


0 Komentar