Senin, 14 Mei 2018 16:56 WIB

Pemprov Jabar Tingkatkan Deteksi Dini Antisipasi Terorisme

Editor : Amri Syahputra
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) saat diwawancarai

Bandung, Tigapilarnews.com _ Pasca aksi terorisme yang terjadi di Mako Brimob dan Surabaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan meningkatkan konsolidasi, pengamanan dan deteksi dini Antisipasi aksi radikalisme dan terorisme yang kembali terjadi.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawam mengatakan pihaknya akan segara berkoordinasi dengan Kodam III Siliwangi, Polda Jabar dan MUI Jabar untuk segera bergerak bersama-sama dalam mengawal pengamanan Jawa barat.

"Peristiwa itu menjadi pelajaran bagi kami. Saya segera mengontak pak Pangdam, pak Kapolda dan Majelis Ulama Indonesia untuk segera bersama-sama bergerak mengawal Jawa barat ini supaya tidak ada kejadian yang berbau radikalisme dan terorisme,"kata Aher kepada wartawan di gedung Sate Bandung, Minggu, 13/5/2018.

Menurut Gubernur Jabar, aksi terorisme merupakan tindakan yang menyalahi agama, norma sosial dan perundang-undangan. Bahkan, tidak ada satu pun agama di dunia ini yang mengajarkan aksi radikalisme dan teririsme.

"Itu aksi yang menyalahi semua aturan. tidak ada ajaran agama apapun yang menperbolehkan aksi terkutuk itu,"tegasnya

Aher meminta kepada semua pihak untuk tetap tenang dan tidak menghubungkan dengan agama tertentu. "Saya meminta kepada semua pihak untuk tidak dihubungkan dengan seluruh ajaran agama,"katanya

Dia menegaskan, status agamanya boleh jadi memeluk agama tertentu tapi tentu tidak ada hubungannya dengan agama yang dianut.

"Kalau dia memiliki pemahaman yang radikal atau menjadi teroris. Itu merupakan pemahaman pribadi dia. Jadi bukan pemahaman agama yang sesungguhnya. Karena agama tidak pernah mengajatkan hal seperti itu,"ungkap Aher 

Aher pun menyampaikan bela sungkawa yang sebesar-besarnya bagi keluarga yang menjadi korban aksi terkutuk tersebut. Ia menegaskan, tidak pernah setuju adanya aksi terorisme di muka bumi ini.

"Saya atas nama Pemprov Jawa Barat dan masyarakat Jabar turut berduka cita dan tidak pernah setuju dengan aksi terorisme oleh siapapun pelakukanya, dimanapun, kapan pun dan kepada siapapun tidakan terlarang itu dilakukan,"pungkasnya 

Sebelumnya, Bom meledak di tiga gereja di Surabaya Minggu pagi, 13/5/2018.  Korban tewas terus bertambah menjadi delapan orang dan melukai 40 orang lainnya. Korban terluka dibawa rumah sakit terdekat.


0 Komentar