Jumat, 01 Juni 2018 09:27 WIB

BNPT Antisipasi WNI Dideportasi dari Turki

Editor : Rajaman
Suhardi Alius (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com -  Meski belum tentu terindikasi keterlibatan dalam tindakan terorisme, Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Turki ditangani secara khusus oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Sebab, ada ratusan warga yang diduga hendak menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islan Irak dan Suriah (ISIS).

"Memang [belum tentu terlibat terorisme], tapi kami tetap mesti waspada," kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, Jumat (1/6/2018).

Kewaspadaan itu dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, meminta Pemerintah Turki untuk menginformasikan lebih awal soal WNI yang dipulangkan.

Tujuannya, agar BNPT bisa langsung mempersiapkan penjemputan WNI tersebut. 

"Tentu kami perlu persiapan. Secara langsung telah minta diinformasikan lebih awal, tidak mendadak," ujar dia.

Kedua, lanjut Suhardi, BNPT meminta agar Pemerintah Turki memulangkan WNI yang dideportasi itu dengan menggunakan penerbangan langsung ke Indonesia.

"Karena apa? Kalau pakai transit-transit lagi nanti hilang di tengah jalan. Jadi kalau direct flight, langsung bisa kami monitoring mereka," jelasnya.

Ketiga, BNPT melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Hukum dan HAM tentang pertukaran informasi soal pelintasan orang asing dari dan ke Indonesia, di kantor Kemenkumham, Kamis (31/5/2018).

"Dengan MoU ini diharapkan BNPT bisa mendapat data dan informasi yang sangat akurat untuk mengambil tindakan dan memberantas terorisme," katanya.

Di tempat yang sama, Menkumham Yasonna Laoly memastikan pihaknya sepakat untuk memberikan informasi kepada BNPT terkait perlintasan orang asing yang masuk ke Indonesia. 

"Atau sebaliknya, perlintasan WNI yang keluar ke negara-negara yang diindikasi sebagai basis gerakan terorisme," imbuhnya.

Suhardi melanjutkan bahwa ada ratusan WNI yang dikembalikan secara paksa maupun sukarela oleh pihak Turki.

"Oh, sudah ada ratusan yang dikembalikan. Kami selalu ada kerja sama dengan pihak imigrasi untuk mendata mereka," kata dia.

Meski begitu, Suhardi mengakui ratusan WNI yang dideportasi itu belum tentu bergabung dengan ISIS. Pihaknya hanya berupaya melakukan pencegahan. Bentuknya, deradikalisasi terhadap WNI yang dipulangkan ini


0 Komentar