Rabu, 13 Juni 2018 11:32 WIB

Israel Mengusir Warga Palestina dan Menghancurkan Rumah Mereka

Editor : Amri Syahputra

Tepi Barat, Tigapilarnews.com _ Polisi Israel mulai mengusir para pemukim dari rumah-rumah di pos Tepi Barat pada hari Selasa menjelang tenggat waktu pengadilan untuk meninggalkan struktur yang sebagian dibangun di atas tanah Palestina, seorang koresponden melaporkan.

Anak-anak lelaki muda yang menangis diikuti oleh seorang wanita muda yang menggendong bayi, ketika mereka dikawal keluar dari rumah mereka di lingkungan Netiv Haavot di pemukiman Elazar, di selatan Yerusalem.

Mereka pergi tanpa jalan untuk melakukan kontak fisik dengan polisi.

Pada bulan Februari, Mahkamah Agung Israel memberi para pemukim hingga 15 Juni untuk mengosongkan 15 rumah yang ditemukan sebagian dibangun di tanah Palestina.

Diperkirakan 2.000 orang, sebagian besar dari mereka aktivis muda, telah melakukan perjalanan ke pos terdepan untuk mendukung para pemukim dan memprotes pengusiran mereka.

Polisi memasuki rumah ke rumah, mengawal warga dan pendukung atau dalam beberapa kasus membawa mereka keluar tanpa keberatan.

Menjelang sore, hanya satu rumah yang ditempati, dengan puluhan pemuda berdiri di atas atapnya, ketika polisi menilai bagaimana cara mengatasi situasi yang berpotensi bergejolak.

Pada hari Selasa Residen Aviad Amitai mengatakan bahwa dimulainya proses tiga hari, dengan polisi membersihkan orang-orang dari rumah-rumah tunduk pada perintah pengadilan sebelum menghancurkan rumha- rumah mereka.

"Kami mengadakan protes damai, kami adalah orang-orang yang taat hukum, kami tidak akan menunjukkan kekerasan di sini," kata Amitai kepada wartawan.

Juru bicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan bahwa sementara penduduk tidak ingin acara tersebut menjadi kekerasan, "kami telah melihat di evakuasi sebelumnya, polisi terluka karena batu atau insiden kekerasan."

Dia mengatakan bahwa untuk menjauhkan mereka yang berniat melakukan kekerasan, polisi telah membuat blokade jalan.

Polisi mengerahkan 500 petugas untuk mengamankan lokasi dan "terus mengevakuasi daerah itu, selangkah demi selangkah".

Rosenfeld mengatakan, penggusuran 15 keluarga itu diperkirakan akan memakan waktu "setidaknya beberapa jam, mungkin sepanjang hari." Hananel Dorni, ketua kelompok pemukim dewan Yesha, mengatakan keputusan pengadilan untuk menghancurkan rumah-rumah "tidak beralasan."

Menteri Pertanian Uri Ariel, sendiri seorang pemukim, mengatakan bahwa diskusi yang mengarah pada keputusan pengadilan sama seperti yang ada di Sodom dan Gomora, kota-kota kuno yang menurut Alkitab dihancurkan oleh Tuhan untuk keberdosaan mereka.


0 Komentar