Kamis, 14 Juni 2018 01:34 WIB

Beragam Reaksi Dalam dan Luar Negeri atas Kunjungan Anggota Wantimpres ke Israel

Editor : A. Amir
Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang juga anggota Wantimpres

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Dari Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk kunjungan Sekjen PBNU Yahya Cholil Staquf ke Israel. Mereka merasa terpukul.

"Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengutuk partisipasi delegasi ulama Indonesia dari organisasi Nahdlatul Ulama yang diwakili oleh Mr Yahya Staquf, Sekjen PBNU di AJC Global Forum di Yerusalem pada 10-13 Juni 2018," bunyi keterangan resmi Kemlu Palestina, seperti dikutip pada Rabu (13/6/2018).

Reaksi atas kunjungan Yahya yang juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu, dalam Konferensi Tahunan Forum Global AJC (Komite Yahudi Amerika) di Yerusalem, menuai kecaman juga dari berbagai pihak di Tanah Air.

Diantaranya Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI itu menilai lawatan Yahya ke sana kontraproduktif dengan sikap politik luar negeri Indonesia yang sejak 1947 konsisten mendukung Kemerdekaan Palestina. Selain itu kunjungan Yahya ke wilayah jajahan Israel itu, sambungnya, disebut bisa melanggar konstitusi dan UU No.37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri. 

"Dalam konstitusi kita tertulis tegas penentangan segala bentuk penjajahan. Berdasarkan serangkaian Resolusi yang dikeluarkan PBB, Israel sebagai negara yang telah melakukan banyak pelanggaran kemanusiaan terhadap Palestina," kata Fadli dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (13/6).

Sementara itu reaksi datang juga dari Majelis Ulama Indonesia, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, Muhyiddin Junaidi menilai lawatan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Yahya Staquf ke Israel melanggar etika diplomasi, konstitusi, dan aspek hubungan sosial keagamaan.

Dari sisi konstitusi dan politik internasional, lanjut Muhyidddin, Indonesia memiliki sikap tegas, yakni tidak mengakui kedaulatan negara Israel sampai Israel mengakui kemerdekaan Palestina. Bahkan salah satu hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi OKI mengenai Yerusalem yang digelar di Jakarta pada 2016, adalah memboikot barang-barang dari Israel.

Sedang dari pengamat Timur Tengah, Dr. Yon Machmudi mengatakan, kunjungan anggota Wantimpres Yahya ke Israel jelas melukai perasaan rakyat Palestina yang sedang berduka. Kepada Antara di Jakarta, Rabu (13/6), Yon yang juga Ketua Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam UI itu mengatakan bahwa Yahya Staquf seharusnya membatalkan kunjungan itu demi menghormati kebijakan pemerintah dan dukungan rakyat Indonesia terhadap Palestina.

Sebelumnya, Yahya berbicara di Israel pada Minggu (10/6) waktu setempat. Dia menjadi pembicara dalam diskusi yang moderatornya Direktur Forum Global AJC, Rabi David Rosen. Acara itu dihadiri 2.400 orang. 

Yahya berbicara dalam acara diskusi yang diadakan organisasi Yahudi Amerika. Dia juga telah menegaskan alasan kehadirannya di Israel.

"Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka," kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel itu sebagaimana dilansir NU Online, Senin (11/6). (AA)


0 Komentar