Rabu, 11 Juli 2018 20:49 WIB

Liliyana dan Tontowi Saling Doakan, PB Djarum Guyur Bonus Tiga Pemenang Blibli Indonesia Open 2018

Editor : Yusuf Ibrahim
Pemberian penghargaan juara Blibli Indonesia Open 2018 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (11/07/2018). (foto Esa/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Ajang Asian Games 2018 kemungkinan besar akan jadi kejuaraan terakhir yang akan diikuti oleh Liliyana Natsir.

Setelah selesai Indonesia Open 2018 kemarin, PBSI sudah mulai membuat draft pemain putri yang dinilai cocok untuk dipasangkan dengan Tontowi Ahmad untuk pengganti Liliyana nanti, proyeksi Olimpiade 2020 Tokyo.

Hal tersebut diutarakan Asisten pelatih ganda campuran, Vita Marissa saat ditemui pada acara penghargaan juara Blibli Indonesia Open 2018 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (11/07/2018). Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah mengantongi daftar nama yang masih dirahasiakan. "Ada, tapi namanya masih belum bisa disebutkan. Nanti saja," ungkapnya.

Pengganti Liliyana sebagai pasangan Tontowi, menurut dia, realistisnya diambil dari pelapis utama. Tapi jika melihat peningkatan yang ada di sektor ganda campuran, maka semua pemain dinilai Vita sangat memungkinkan.

"Yang pasti, incarannya adalah untuk Olimpik Tokyo, artinya kami memiliki waktu dua tahun untuk persiapan. Nah, sekarang tinggal melihat siapa atlet yang paling siap untuk mendampingi Owi (panggilan Tontowi -Red.) disitu. Kami akan lihat perkembangannya kedepan bagaimana," ucapnya.

Menurut dia, mencari "chemistry" yang pas dalam waktu dua tahun untuk pasangan baru dinilainya tidak mudah. Perlu waktu yang tidak singat, kecuali pemain itu istimewa seperti Liliyana.

"Seperti pas Owi disandingkan dengan Butet (panggilan Liliyana-Red), awal-awal butuh waktu. Karena untuk menyesuaikan tidak bisa dalam setahun-dua tahun. Dulu Liliyana begitu saya mundur dia bisa gantikan posisi saya dengan Nova, tapi itu karena dia (Liliyana) spesial dan Nova pun spesial, jadi tidak susah. Sekarang, Owi sudah lama sekali dengan Butet, jadi enggak gampang cari penggantinya," ungkap Vita. 

Menurut Vita, tantangan untuk mencari pasangan baru justru dihadapi Tontowi. Bagaimana ia nantinya harus bisa membina pemain muda. "Itu yang sulit, karena kuncinya di Owi sendiri. Dia harus extra sabar. Karena bagi pemain muda, berdiri disamping Owi saja sudah punya beban sendiri, jadi memang tidak mudah. Tapi kami sudah menyiapkan ke arah situ," tuturnya.

Harapan yang sama pun disampaikan oleh Liliyana. Setelah dirinya pensiun nanti, dia berharap Tontowi bisa membina yang muda dan bisa berpestasi lagi dengan pasangan barunya.

"Agar prestasi ganda campuran tidak berhenti, bisa mengorbitkan bibit baru dan juara ganda campuran baru," tuturnya.

Disinggung terkait kriteria pemain yang cocok untuk Tontowi, Liliyana menilai saat ini kemampuan para pemain putri ganda campuran sudah mumpuni. Hanya saja, masih memiliki kekurangan dalam hal daya juang.

"Secara skill mereka sebenarnya (yang ada saat ini) sudah punya, tapi rasa tidak mau kalahnya itu yang kurang. Kalau saya, jiwanya di luar lapangan pun tidak mau kalah. Jadi saya dibuat terus berpikir bagaimana caranya agar bisa menang. Kurang dimana, lihat video, apa karena kurang sabar. Kita intinya introspeksi diri, baru lihat dari lawan," ujarnya.

Sementara itu, Tontowi mengaku telah mulai mempersiapkan mental dan fisiknya mulai saat ini. Harus berpasangan dengan partner baru dengan skill berbeda maka ia pun harus membangun chemistry yang juga berbeda.

"Itu butuh latihan ekstra keras baik fisik maupun teknik, serta siapkan hati berusaha tegar. Deg-degan juga mau dapat pasangan baru. Tapi sebenarnya saya tidak terlalu mikir kedepannya, karena semua gelar sudah diperoleh. Tinggal mikir bagaimana bisa membimbing para pemain muda. Karena target saya bisa ikut lagi dalam Olimpiade 2020 nanti," kata Tontowi.

Sementara itu, atas prestasi luar biasa di kancah turnamen level Premier of Premier, Blibli Indonesia Open 2018, tiga atlet Djarum yang sukses merebut gelar juara pun diguyur bonus besar oleh klubnya, PB Djarum.

Tontowi-Liliyana sebagai juara ganda campuran, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon sebagai juara ganda putra. Masing-masing menerima Rp 200 juta dan voucher blibli senilai Rp 50 juta per orang.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan jika ini merupakan wujud komitmen klub untuk memberikan sesuatu untuk negeri. Menurut dia, pemberian bonus tersebut bukan pamer atau ingin membuat iri pemain klub lain.

Lebih dari itu,pemberian bonus diharapkan bisa menggugah pengusaha besar lainnya untuk memberikan bakti untuk negeri. Karena untuk pemain Djarum, pemberian bonus ini dinilai efektif meningkatkan prestasi atlet. "Semoga bonus ini juga menggugah sektor lainnya, yakni sektor tunggal untuk menciptakan juara," katanya.

Selain atlet, pihaknya juga memberikan bonus lemari es dan masing-masing voucher perjalanan senilai Rp5 juta kepada para pelatih ganda campuran dan ganda putra, yakni Richard Mainaky, Vita Marissa, Herry Imam Pierngadi, dan Aryono Miranat.

Bahkan dalam pemberian bonus tersebut, Yoppy sempat meminta Liliyana untuk berpikir lagi soal pensiun. Sambil berkelakar, katanya, Djarum siap memberikan bonus lebih besar di Asian Games dan Kejuaraan Dunia jika Liliyana mau lanjut hingga Olimpiade 2020.(exe/ist)


0 Komentar