Kamis, 13 September 2018 18:58 WIB

PKS Biarkan Rakyat Menilai Demokrat

Editor : Yusuf Ibrahim
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak ingin memberikan penilaian terhadap Partai Demokrat yang dinilai bermain politik dua kaki pada Pemiu 2019. 

"Kami tidak mempunyai kewenangan untuk mencampuri urusan dalam negeri dari masing-masing partai. Silakan rakyat nanti untuk menilai," ucap Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Namun, dia memastikan Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tetap solid. Kemudian, diterimanya Prabowo-Sandi oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin malam dianggapnya sebagai bukti Partai Demokrat tetap mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden itu.

"Urusan mereka (Demokrat-red) dengan masalah Pileg ya urusan partai masing-masing, karena pada hakekatnya kami pun di PKS akan menyuarakan ya kami di Pilpres dukung tim Prabowo-Sandi, tapi di Pileg kami punya calonnya sendiri lho," katanya. 

Dia mengingatkan, perolehan suara PKS pada Pileg tahun 2004 hingga 2014 terus meningkat walaupun saat itu partainya mendukung calon presiden yang bukan dari kadernya.

"Bagi kami, sikap Demokrat sikap Demokrat, silakan rakyat untuk menilai dan memberikan sikap politiknya, kami punya sikap sendiri yaitu kami mendukung Prabowo-Sandi dengan penuh untuk memenangkan Prabowo-Sandi," tutur Wakil Ketua MPR ini. 

Seperti diketahui, Partai Demokrat dianggap bermain dua kaki pada Pemilu 2019. Penilaian itu diberikan karena Demokrat tidak memberikan sanksi terhadap kader partai yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, di antaranya Gubernur Papua yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Lukas Enembe dan para kader di wilayah tersebut. 

Anggpan Demokrat bermain politik dua kaki tidak dibantah. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang menegaskan perintah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah jelas, yakni dua kaki.

"Soal Demokrat dua kaki jadi ramai. Perintah Ketua Umum SBY itu jelas memang dua kaki. Satu kaki di pileg, satu kaki di pilpres," tulis Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief_, Selasa 11 September 2018.(exe/ist)


0 Komentar