Selasa, 18 September 2018 19:34 WIB

Ma'ruf Amin Harapkan 2024 Indonesia Sudah Bisa Tinggal Landas

Editor : Yusuf Ibrahim
Calon wakil presiden Ma'ruf Amin bersama istri. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyatakan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla telah berhasil membangun landasan dan tonggak kemajuan Indonesia. 

Dia berharap, landasan yang telah dibangun Jokowi bisa mengantarkan Indonesia sejahtera pada tahun 2024.

"Saya ingin bantu Pak Jokowi untuk capai Indonesia lebih sejahtera. Saya berharap lima tahun ini menyiapkan landasan supaya 2024 nanti Indonesia sudah bisa tinggal landas," ucap Ma'ruf di Jakarta Concert Halla, iNews Center, Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Ma'ruf mengatakan, ada tiga persoalan yang bisa menjadi batu sandungan mewujudkan cita-cita kesejahteraan tersebut di antaranya konflik ideologis.

Ma'ruf mengatakan, dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila merupakan titik temu. Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa Indonesia. Karenanya, saat ada pihak yang berbicara khilafah maka secara otomatis wacana tersebut tertolak.

"Saya bilang khilafah bukan ditolak, tapi tertolak. Ter, itu artinya otomatis, tidak bisa masuk ke Indonesia karena Indonesia negara kesepakatan. Karena Indonesia negara republik, selain republik tertolak," kata Ma'ruf.

Agar Indonesia bisa tinggal landas, lanjut Ma'ruf, bangsa ini juga harus aman dan damai. Tanpa keamanan dan kedamaian, kekayaan dan potensi alam yang dimiliki Indonesia tidak bisa dioptimalkan.  

Lantas, apa syaratnya menjadi bangsa yang aman dan damai? Ma'ruf mengatakan, bangsa ini harus memupuk rasa saling pengertian antarsesama. "Kalau saling pengertian, jangankan benar, salah pun bisa dimaklumi. Kalau tak saling pengertian, benar pun digoreng sana-sini supaya salah," kata Ma'ruf.

Kondisi politik yang kondusif juga menjadi faktor penting dalam membangun Indonesia. Ma'ruf mengatakan, kegaduhan politik yang terjadi sepanjang tahun bisa menghambat pembangunan. 

"Dalam perpolitikan itu seharuanya gaduh itu diujung saja, di pilpres saja. Bukan dari awal gaduh, ganti presiden ganti presiden," kata Ma'ruf.(exe/ist)


0 Komentar