Kamis, 20 September 2018 03:34 WIB

Sikap Tegas Budi Waseso, Terkait Import Beras

Editor : A. Amir
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kontroversi import beras antara Perum Bulog dengan Kementerian Perdagangan sepertinya belum berakhir sampai ada pertemuan semua pihak yang akan memberi perbaikan pada regulasi. Dan yang pasti, petani dan rakyat jangan sampai dirugikan.

Melalui Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso sudah menolak secara jelas impor beras karena berdasarkan stok yang ada. Hal itu sudah disampaikan Budi Waseso dalam kunjungan beberapa waktu lalu di Pasar Kramat Jati, Jakarta (14/9/2018).

Perum Bulog tidak akan melakukan impor beras hingga akhir tahun, sebab stok beras milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut masih melimpah.

Budi Waseso mengatakan, saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 2,2 juta ton. Itu pun sudah tidak mampu tertampung di gudangnya.

"Bulog punya cadangan banyak. Di gudang 2,2 juta ton. Kemampuan gudang kita 3 juta ton, tapi ada yang rusak dan lain-lain," ucap Budi Waseso.

Lebih jauh, Budi Waseso mengatakan tidak ada alasan bagi Bulog untuk kembali melakukan impor. Sebab, saat ini stok beras di gudang Bulog sudah tidak mampu tertampung di gudangnya sehingga harus meminjam gudang milik TNI.

"Kemampuan gudang kita 3 juta ton, tapi ada yang rusak dan lain-lain. Makanya kita sewa, pinjam gudang TNI," kata Budi. 

Hingga akhir tahun Perum Bulog belum berencana untuk melakukan impor beras. Meski Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga saat ini telah menerbitkan izin impor hingga 2 juta ton. Malah Bulog berharap tahun depan bisa melakukan ekspor.

"Meski ada perintah 1 miliar ton (impor), saya kan pelaksana teknis, ini saya harus tahu (untuk apa). Kalau impor 1 juta ton mau taruh di mana. Mungkin kalau Kementerian Perdagangan mau siapkan gudang. Sampai akhir tahun Insya Allah tidak perlu impor. Bahkan jangan-jangan tahun depan kita ekspor," pungkas Budi Waseso.


0 Komentar