Sabtu, 13 Oktober 2018 16:28 WIB

Kecantikan Sudah Jadi Kebutuhan Hidup

Editor : A. Amir
dokter Hj Gadis Frinawati MPH

Jogyakarta, Tigapilarnews.com - Seiring perawatan estetika kulit menjelma jadi gaya hidup masyarakat modern dan bisnis kecantikan terus berkembang. Kini di hampir setiap kota besar, menjamur salon dan klinik perawatan kecantikan.

Ekspansi terapi kecantikan pun tak hanya menyasar orang dewasa, generasi milenials bahkan memasukkan terapi kecantikan dalam list kebutuhan bulanan mereka.

Pilihan terapinya pun beragam: dari pengunaan bahan-bahan alami nan tradisional, perawatan bersama kapster di salon kecantikan hingga klinik kecantikan modern yang melibatkan dokter.

Namun mengiringi fenomena, juga banyak ditemukan kasus malpraktek. Dimana pasien yang datang dengan tujuan untuk mempercantik diri, justru harus menanggung akibat yang sebaliknya.

Selain iming-iming harga murah, ada yang tergiur bisa mendapat kecantikan melalui proses instan. Namun tak semua klinik kecantikan ditangani oleh dokter special kecantikan (dokter estetika).

Salah satu dokter Hj Gadis Frinawati MPH, mengatakan, tidak semua tindakan (penanganan) pasien bisa dilakukan oleh orang-orang yang berkecimpung dibidang kecantikan.

Mengambil contoh, penanganan sulam 'alis dan bibir’ harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Setiap pasien memiliki karakteristik yang berbeda-beda seperti usia, sensitifitas kulit dan perlu diagnosis dan penilaian yang cermat dari dokter kecantikan.

Seandainya ada pasien yang bermasalah dengan kulit, seperti flek hitam, menghilangkan bekas luka, bekas jerawat, bekas sengatan matahari, dokter kecantikan dapat mengatasi keluhan tersebut. Tak hanya bisa mengatasi permasalahan yang terjadi di area wajah, dokter kecantikan juga bisa ‘menyembuhkan’ beragam kondisi rambut misalnya saja kering, bercabang, dan mudah rontok.

Ahli dibidang Aesthetic Medicine (Kedokteran Estetika) ini, sudah melakukan keahlian sebagai dokter kecantikan dengan mengubah penampilan kosmetik pada pasiennya. Ini dilakukan dengan cara memperbaiki dan meningkatkan bagian tertentu dari penampilan wajah (rekonstruksi).

"Kali ini saya menganggap estetika bukan hanya milik cewek, tapi cowok juga. karena zaman milenial, tidak hanya pinter (maaf) harus cakep, harus wangi, harus pinter, jadi itu kombinasi yang bagus banget untuk kerja. Bekerja, bertemu orang banyak, apa lagi di depan layar, berhubungan dengan orang banyak, berkomunikasi, seperti customer service, public relation," kata dr Gadis menyontohkan.

Lebih lanjut alumnus Kedokteran Universitas Gadjah Madah ini juga menyampaikan, sebelum seseorang memutuskan mengambil tindakan mengubah penampilan, hendaknya harus melakukan konsultasi ke dokter. Ia juga berpesan agar memilih klinik kecantikan yang terpercaya dan dibawah pengawasan dokter.

Bukan tanpa alasan, sudah banyak kejadian masyarakat dirugikan oleh klinik kecantikan yang tidak ada pendampingan dokternya, ini sangat berbahayanya.

Maka untuk pendidikan dan menambah pengetahuan masyarakat, dr gadis akan mengadakan 'Exhibition Sulam Alis & Permanent Makeup' dibawah management 'Ali Tatto Sulam' dan face and body treatment invasive n non invansive dibawah management 'Sabrina Beauty Care’ di Hartono Mall Jogjakarta, lantai lower ground, tanggal 22-28 Oktober 2018.

“kita akan melakukan demo untuk sulam alis tatto bibir, dan face treatment agar masyarakat luas dapat mengetahui treatment yang aman.” pungkas dr. Gadis.


0 Komentar