Selasa, 23 Oktober 2018 10:40 WIB

Jokowi Tegaskan Politik Kebohongan Bahayakan Demokrasi

Editor : Yusuf Ibrahim
Joko Widodo (Jokowi). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarmews.com- Calon presiden (capres) petahana nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), mengumpulkan seluruh juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) di Hotel Santika, Bogor, Senin (22/10/2018) malam. 

Terdapat sejumlah arahan yang disampaikan Jokowi kepada para jubir TKN, salah satunya terkait larangan untuk melakukan kampanye atau politik kebohongan dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Intinya saya ingin memastikan jangan sampai jubir maupun influencer tim kami melakukan politik kebohongan. Saya sampaikan jangan. Saya ingin pastikan satu-satu, jangan, jangan, jangan. Saya ulang begitu saja," ujar Jokowi.

Jokowi menilai politik kebohongan membahayakan demokrasi. Politik kebohongan juga tidak mendidik masyarakat dalam proses demokrasi di Tanah Air.

Karenanya, Jokowi mengajak semua pihak, khususnya para elite politik, untuk mengutamakan adu program dan gagasan di pilpres mendatang. Hal itu dilakukan untuk mendidik masyarakat.

"Kita ini ingin mencerdaskan masyarakat, ingin membawa kematangan, mendewasakan masyarakat. Perpolitikan itu harus dimulai dengan adu ide, gagasan, program, prestasi, rekam jejak, itu yang masyarakat harus mulai kita bawa ke arah itu. Jangan perpolitikan kita dibanjiri politik kebohongan. Berbahaya sekali," kata Jokowi.

Hadir dalam pertemuan itu Ketua TKN Erick Thohir,  Arsul Sani dan Hery Lontung Siregar (Waka TKN), Hasto Kristiyanto (Sekretaris TKN), Verry Surya Hendrawan-Ahmad Rofiq-Raja Juli Antony (Wakil Sekretaris TKN), serta para jubir dan influencer. Pertemuan diisi dengan tanya jawab serta ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah.(exe/ist)


0 Komentar