Jumat, 16 November 2018 11:23 WIB

Pemerintah Sadari Pentingnya Tanggapi Tantangan Pekerjaan Kaum Muda

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi revolusi industri 4.0. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan, revolusi industri 4.0 menyebabkan sebanyak 56% pekerjaan di Indonesia terancam akan diambil alih oleh robot.

Menghadapi potensi pengurangan tenaga kerja tersebut, ada dua langkah implementasi, salah satunya adalah meningkatkan keterampilan yang sesuai untuk tenaga kerja agar tidak diganti oleh industri otomasi 4.0.

Menurut Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta & PKK) Kemnaker, Maruli Hasoloan, selain itu menggencarkan pelatihan kewirausahaan dan akses modal untuk memulai dan mengembangkan sektor swasta juga harus dilakukan.

Berbagai langkah pengembangan yang dilakukan pemerintah Indonesia telah menunjukkan beberapa perbaikan. "Salah satunya adalah program peningkatan pelatihan dengan kebijakan yang dikenal sebagai 3R (Revitalisasi, Reorientasi, dan Rebranding) di Balai Latihan Kerja," ujar Maruli saat membuka Konferensi Regional untuk Mengurangi Pengangguran Generasi Muda, di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Peningkatan kualitas dikembangkan melalui strategi Triple Skilling, yaitu skilling, up-skilling, dan re-skilling. 

"Pekerja yang tidak dilengkapi dengan keterampilan dapat bergabung dengan program skilling sehingga mereka akan belajar keterampilan khusus untuk sektor tertentu," tutur Maruli.

Sementara itu, pekerja yang sudah memiliki keterampilan dan perlu peningkatan keterampilan dapat mengikuti program up-skilling. Sedangkan bagi yang ingin beralih keterampilan bisa mengambil program re-skilling.

Pemerintah menyadari pentingnya menanggapi tantangan pekerjaan kaum muda dengan meluncurkan rencana aksi nasional. 

"Di antaranya terdiri dari kemampuan mendapatkan pekerjaan, kewirausahaan, penciptaan lapangan kerja, dan kesempatan yang setara untuk memenuhi tujuan pekerjaan yang layak dan produktif bagi kaum muda," kata Maruli.

Konferensi Regional untuk Mengurangi Pengangguran Generasi Muda terselenggara atas kerja sama antara Kemnaker, ILO, ASEAN, dan Pemerintah Swiss. Hadir dalam acara tersebut adalah perwakilan dari Thailand, Singapura, Timor Leste, Filipina, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja.(exe/ist)


0 Komentar