Rabu, 28 November 2018 10:17 WIB

KNKT Butuhkan Berbagai Tahapan Guna Pastikan Penyebab Jatuhnya Lion Air PK-LQP

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi Lion Air. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih butuh waktu yang cukup lama untuk mengungkap misteri penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018 lalu.

KNKT masih membutuhkan berbagai tahapan guna memastikan penyebab insiden yang menelan 189 korban jiwa itu.

Ketua Sub Divisi Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT dan Ketua Tim Investigasi Musibah Lion Air JT-610, Nurcahyo Utomo, mengungkapkan, saat ini tim investigasi yang dibentuk KNKT baru berhasil mengumpulkan data-data awal tentang bagaimana kecelakaan itu terjadi.

"Jadi yang sudah diperoleh dari KNKT yaitu data Black Box Recorder mulai tanggal 23 Oktober yang berisi 19 penerbangan, dan detailnya ini yang sudah kami peroleh. Untuk detail dan beberapa data lainnya juga akan kami sampaikan dalam konferensi pers besok," ujarnya seusai pertemuan tertutup dengan keluarga korban di salah satu hotel di kawasan Pangkalanbaru, Bangka Tengah, Selasa (27/11/2018).

KNKT memastikan bahwa saat ini proses pengungkapan penyebab jatuhnya Lion Air PK-LQP nomor JT-610 ini masih sangat jauh dan masih membutuhkan banyak tahapan. "Untuk penyebabnya masih sangat jauh ya, karena setelah ini KNKT masih akan melakukan penelitian bagaimana kecelakaan ini dan akan kami rekonstruksi lagi disimulator milik Boeing di Amerika Serikat," sebut Nurcahyo.

Dia membeberkan, terdapat beberapa tahapan yang masih perlu dilakukan oleh KNKT sebelum dapat merumuskan apa penyebab musibah jatuhnya Lion Air JT-610 itu. Antara lain dengan meneliti komponen yang dilepas oleh pesawat saat berada di Denpasar-Bali, sehari sebelum terjadinya kecelakaan naas tersebut.

Di sisi lain, KNKT juga masih perlu menggelar rekonstruksi dengan menggunakan simulator milik perusahaan Boeing yang berada di Minneapolis Amerika Serikat (AS). 

"Langkah tersebut untuk melengkapi data invsetigasi. Kami di KNKT masih sangat memerlukan rekaman percakapan dalam kokpit ataukokpit voice recorder yang masih dalam proses pencarian guna melengkapi data dari flight data recorder," tukasnya.

Dalam pertemuan dengan keluarga korban tersebut, KNKT sudah menyampaikan laporan awal hasil investigasi KNKT atas tragedi Lion Air PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang tersebut. Pertemuan dengan keluarga korban tidak hanya dilakukan di Pangkalpinang. 

Hari ini KNKT juga menggelar pertemuan dengan keluarga korban di Jakarta. Adapun Bangka Belitung sengaja dipilih menjadi salah satu tempat pertemuan, mengingat korban terbanyak berasal dari Babel, yakni mencapai 56 orang.(exe/ist)


0 Komentar