Minggu, 24 Februari 2019 10:34 WIB

Masyarakat Cinta Masjid Puji Al Musyawarah Jadi yang Terdepan Jaga Kemajemukan dan Sejuk

Editor : Yusuf Ibrahim
Budi Karya (kiri) disambut Imam Muslih (tengah), Indra Harsono (belakang) dan Wishnu (kanan). (foto Esa/Tigapilarnews.com)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Masyarakat Cinta Masjid (MCM) terus menyerukan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di seluruh Indonesia untuk mencegah rumah ibadah menjadi ajang kegiatan politik praktis.
 
Masjid harus steril dari kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu 2019. Ketua MCM, Wishnu Dewanto, mengimbau DKM di seluruh Indonesia dapat menangkal masuknya kepentingan politik praktis dalam lingkungan masjid dan musala.
 
“Kini kami bersilahturahmi ke Masjid Al Musyawarah bersama Bapak Dewan Pembina (Budi Karya Sumadi). Masjid ini sangat unik karena banyak kalangan nonmuslimnya, tapi tetap bisa berinteraksi dengan baik dengan lingkungan. Sehingga keberadaannya diterima dan dibutuhkan,” katanya di Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (24/2/2019) pagi.
 
“Selain itu, pak Budi yang juga menjabat Menhub, bisa berdiskusi dan menyapa warga, menyampaikan perkembangan LRT dan juga pembangunan-pembangunan lainnya yang sudah dicapai pak Jokowi (Joko Widodo/Presiden RI). Untuk LRT (Proyek pengerjaan stasiun Kereta ringan atau light rail transit) ini, bisa jadi sosialisasi banjir dan kemacetan. Terbukti, ini mendapatkan sambutan positif dari warga,” imbuhnya.
 
Keberadaan MCM di masjid tersebut juga untuk memberikan dan penguatan edukasi penting jika masjid tidak boleh dijadikan ajang kampanye oleh politisi dan benar-benar menbuat masjid sebagai tempat ibadah.  
 
"MCM terus melakukan konsolidasi dan sosialiasi, terutama agar para khatib bisa memberikan ceramah yang sejuk dan menjauhi ceramah-ceramah yang memberikan nilai-nilai ancaman politik praktis," tuturnya.
 
Sementara itu, Budi Karya menambahkan jika keberadaan untuk membantu MCM dan menjalankan tugasnya sebagai Menhub. Sebagai Dewan Pembina McM, dikatakan Budi Karya, Masjid Al Musyawarah, diyakini menjadi  yang terdepan dalam menjaga kemajemukan, dan tidak ikut menyebarkan hoaks serta ujaran kebencian.
 
“Sebentar lagi LRT rampung, April sudah bisa dipakai. Saya ucapkan terima kasih pada semua warga yang telah toleransi dalam proses pembangunannya,” kata Budi karya.
 
“Nanti kalau ibu-ibu jalan menggunakan motor, jangan lupa tetap dipakai helmnya, walau jaraknya sedikit, dekat. Terus juga mengurangi kecepatannya, periksa juga kelengkapannya. Ada Salam dari Pak Presiden, dan saya diminta untuk sering-sering turun ke bawah, membuat pembangunan dan keselamatan,” imbuhnya.
 
Hadir pula Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Cut Meutia, Indra Harsono, Juminara selaku Sekretaris Harian yayasan Masjid Al Musyawarah dan Pelaksana Harian, Imam Muslih.
 
“Masjid adalah benteng terakhir umat Islam mancari kedamaian. Kita tidak boleh ribut, saling hujat krena beda pilihan. Islam dengan masjid atau musala harus digunakan untuk hal yang membawa kesejukkan. Jangan diadu Islam dengan Islam, bisa terbelah dua dan bahaya. Tidak bokehjuga kita mencela orang lain, menghina, apalagi di dalam masjid atau musalah. Tapi sekarang ini yang terjadi sebaliknya, kita harus menghentikannya,” pungkas Indra.(exe)

0 Komentar