Senin, 18 Maret 2019 07:32 WIB

Performa Ma'ruf Amin Dianggap Mampu Jawab Keraguan Publik

Editor : Yusuf Ibrahim
KH. Ma'ruf Amin. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menganggap penampilan Cawapres Kiai Ma'ruf di luar dugaan banyak orang.

Performa Kiai Ma'ruf dianggap mampu menjawab keraguan publik. Hasto menganggap, dalam balutan tampilan sarung khas ulama tanah air, Kiai Maruf memiliki pemahaman yang luas terhadap berbagai persoalan bangsa.

"Issue kekinian seperti ten years chalenge, stunting, platform digital, hingga rencananya membuat opera house yang lebih hebat dari yang ada di Sydney, namun tidak melupakan kearifan lokal, menjadikan Kiai Maruf Amin tampil unggul dari Sandiaga Uno yang praktis tanpa terobosan," ujar Hasto kepada wartawan, Senin (18/3/2019).

Menurut Hasto, publik akhirnya melihat, dalam diri Kiai Maruf sebagai seorang ulama sarungan, mampu menampilkan jati diri keIndonesiaan. Ia menuturkan, Islam dihayati sebagai nilai, sebagai kekuatan pembawa kebaikan bagi semua orang dan seluruh isi alam raya. Islam dalam diri Kiai Maruf berkolaborasi sempurna dengan kemajuan, modernitas dan tetap genuine dalam balutan tradisi nusantara. 

"Ketegasan Kiai Maruf bahwa kepemimpinannya akan memerangi hoax yang membunuh peradaban mendapat apresiasi luas. Demikian halnya dedikasinya bagi Indonesia maju serta komitmen menyiapkan kepemimpinan baru pada tahun 2024 sangat diapresiasi publik" ucapnya.

Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga menganggap, dalam tampilan peci dan sarung, ternyata mampu mendominasi tampilan jas yang paling keren sekali pun. Selain itu, jam terbang seorang pemimpin yang terus berdialektika dengan umat, dan kebersihan hati-pikiran ternyata menjadi faktor kunci keunggulan kiai Maruf dibandingkan lawan debatnya, Sandiaga S Uno. 

Menurut Hasto, apa yang ditunjukkan Ketua Umum MUI itu terbukti bahwa karakter jauh lebih penting daripada tampilan. Terbukti, kata Hasto, bahwa Visi dan jiwa muda jauh lebih penting daripada sekedar berpenampilan muda namun miskin kebijaksanaan. "Selamat datang pemimpin Islami penuh pemahaman kebijaksanaan lokal, dan modern di dalam alam pikiran dan gagasan," pungkasnya.(ist)


0 Komentar