Selasa, 02 April 2019 10:08 WIB

AHY Sebut Pembagian Jatah Menteri Belum Penting dan Lukai Hati Rakyat

Editor : Yusuf Ibrahim
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), angkat bicara tentang pernyataan bagi-bagi kursi menteri dari koalisi Prabowo-Sandiaga Uno.

 Dia menilai pembagian jatah menteri untuk saat ini belum penting dan hanya melukai hati rakyat. “Kalau kita berbicara tentang jabatan menteri, berapa posisinya, di pos-pos apa saja, maka ini khawatirnya justru akan melukai perasaan rakyat,” kata AHY di Kota Semarang, Senin (1/4/2019).

Menurut AHY, dalam pemilu kali ini rakyat berharap sekali ada sebuah semangat perubahan yang terlepas dari seolah-olah hanya merupakan bagi-bagi kekuasaan yang dilakukan oleh parpol-parpol.


AHY dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan disebut-sebut berpotensi menjadi menteri jika Prabowo terpilih menjadi Presiden 2019. Bahkan, adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, menilai AHY pantas menjabat Menteri Pertahanan.

“Saya menghargai bahwa Partai Demokrat sampai dengan hari ini juga terus menjadi bagian dari koalisi Prabowo-Sandi yang ingin sekali lagi menghadirkan program-program yang pro-rakyat dan kami ingin fokus dulu di sana,” terangnya.

“Lagi-lagi kami bukannya tidak melihat itu (pembagian kursi menteri) sebagai sesuatu yang penting, tetapi hari ini urgensinya belum di sana,” lanjut dia.

AHY menilai, yang harus diperjuangkan terlebih dahulu adalah mengatasi segala permasalahan rakyat di seluruh Tanah Air. Partai Demokrat berharap ada peningkatan kualitas hidup rakyat, mengurangi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan.

“Itulah ikhtiar dan perjuangan politik sampai dengan 17 April nanti. Kami ingin lebih memahami apa yang diharapkan rakyat,” tukasnya.

Setelah 17 April, kata AHY, barulah boleh berbicara bagaimana kemudian pemerintahan nasional mendatang ini bisa lebih adaptif dan efektif dalam menjalankan birokrasi, roda pemerintahan yang semakin terbuka, yang transparan, dan akuntabel.(ist)


0 Komentar