Senin, 03 Juni 2019 13:20 WIB

Jamaah An Nadzir Laksanakan Salat Idul Fitri 1440 Hijriah

Editor : Yusuf Ibrahim
Jamaah An Nadzir. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Jamaah An Nadzir yang berada di Romangpolong, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel melaksanakan salat Idul Fitri 1440 Hijriah, Senin pagi ini (3/6/2019).

Mereka melaksanakan Salat Id di Masjid Baitul Muqaddis setelah melakukan musyawarah penetapan 1 Syawal 1440 Hijriah. 

Tampak para jamaah memadati area masjid, seraya melantunkan takbir. Salat Idul Fitri itu berjalan dengan khidmat. Mereka khusyuk menjalankan ibadah 1 Syawal 1440 Hijriah. 

Setelah melaksanakan Salat Idul Fitri, jamaah terlihat bahagia. Mereka saling berpelukan dan meneteskan air mata sebagai bentuk kebahagiaan setelah kembali fitrah.

Ketua Dewan Pengawas dan Penanggung Jawab Pendidikan dan Pembangunan Jamaah An-Nadzir Gowa, ustadz M Samiruddin Pademmui bertindak sebagai Khatib. 

"Idul Fitri ini seperti kita dilahirkan kembali bagaikan bayi yang lahir dari rahim ibu, yang terhapus dosanya, dan diampunkan oleh Allah sehingga benar-benar suci, bersih bagaikan bayi yang baru lahir, Insha Allah," tutur Ustaz Samir. 

Kepada media, dia mengatakan, jika penentuan 1 Syawal 1440 Hijriah tersebut dengan pengamatan bulan yang mereka lakukan sejak 3 bulan yang lalu hingga saat ini. Dengan, merujuk bahwa untuk menentukan awal bulan harus mengamati berakhirnya bulan secara teliti. 

"Kita mengamati bulan akhir, untuk menentukan awal bulan, yakni jika ingin mengetahui bulan Sya'ban kita mengamati Rajab. Untuk mengetahui bulan Ramadhan mengamati bulan Sya'ban begitulun Syawal," jelasnya. 

Selain mengamati akhir bulan untuk menentukan awal, pihaknya juga melakukan pengamatan terhadap sempurnanya Purnama di antara tanggal 14, 15, dan 16 Mei 2019 lalu dan melakukan penghitungan hingga tiga hari sebelum penentuan.

Ketika sudah menyimpulkan itu selanjutnya tinggal menghitung hingga tanggal tiga terakhir. Disitu kita punya rumus lagi. Dengan menentukan Fajar siddiq.

Setelah menentukan Fajar Siddiq, kemudian jamaah atau tim sembilan yang telah dibentuk sebelumnya melakukan pengamatan terhadap tanda-tanda atau fenomena alam, seperti angin, kilat, dan pasang air.(exe)


0 Komentar