Selasa, 18 Juni 2019 13:18 WIB

Gelombang Panas Ekstrem dapat Tewaskan Ribuan Orang

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi gelombang panas ekstrem. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Jika tak ada kemajuan dalam upaya mencegah emisi gas rumah kaca, gelombang panas ekstrem dapat menewaskan ribuan orang di kota-kota besar Amerika Serikat (AS).

Jika suhu rata-rata global naik 3 derajat Celsius di atas level pra-industri, gelombang panas dapat menewaskan hampir 6.000 orang di New York City. Kejadian serupa dapat menewaskan lebih dari 2.500 orang di Los Angeles dan lebih dari 2.300 orang di Miami.

Riset baru itu juga menunjukkan, jika AS dan negara lain bertindak agresif membatasi pemanasan global, maka korban tewas dalam jumlah besar dapat dihindari. 

“Jelas masih ada harapan dan jendela peluang sangat kecil untuk menjaga pemanasan global di bawah target internasional dan mencegah kematian terkait panas,” papar Eunice Lo, pakar iklim di Universitas Bristol, Inggris dan salah satu penulis riset yang dirilis awal Juni lalu di jurnal Science Advances.

Dalam riset itu, Lo dan para pakar fokus pada 1 dalam 30 kejadian, gelombang panas parah yang terjadi setiap beberapa dekade dan menjadi ancaman besar bagi anak-anak, lanjut usia, pekerja luar ruangan dan warga miskin.

Gelombang panas juga berbahaya di wilayah kota yang padat gedung dan permukaan tanah yang dilapisi aspal atau beton sehingga menciptakan panas yang semakin ekstrem. Untuk melihat dampak pemanasan global pada jumlah kematian warga, para peneliti membuat simulasi tiga skenario iklim.

Dalam satu skenario, negara-negara hanya mencapai batas minimal untuk mencegah emisi karbon, membatasi kenaikan suhu rata-rata global sebesar 3 derajat Celsius pada 2100. Pada dua skenario lain, negara-negara membatasi kenaikan suhu global menjadi 2 atau 1,5 derajat Celsius.

Untuk tiap skenario, para peneliti menggunakan model iklim untuk memprediksi suhu gelombang panas untuk 15 kota besar di AS, termasuk Detroit, Philadelphia, Los Angeles, Miami dan New York. Mereka kemudian memperkirakan berapa banyak warga yang akan mati di tiap suhu berdasarkan data nyata kematian terkait panas.

Pada pemanasan 3 derajat, pakar memperkirakan gelombang panas dapat menewaskan lebih dari 20.000 orang di 15 kota besar AS. “Menjaga pemanasan hingga 2 derajat dapat menyelamatkan ratusan bahkan ribuan nyawa di sebagian besar kota,” ungkap hasil studi itu. 

“Pada pemanasan 1,5 derajat Celsius, lebih dari setengah korban tewas di kota-kota itu dapat dicegah,” papar studi itu.(sndo)


0 Komentar