Kamis, 01 Agustus 2019 18:54 WIB

Penggunaan Smartphone pada Anak Dinilai Sangat Mengkhawatirkan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengingatkan maraknya penggunaan smartphone pada anak-anak saat ini menjadi fenomena yang sangat mengkhawatirkan.

Mengingat banyaknya bahaya yang mengancam anak sebagai generasi penerus bangsa. Deputi Bidang Perlindungan Anak, Nahar, mengatakan anak rentan menjadi sasaran cyberbullying, pelanggaran privasi, terpapar pornografi, radikalisme, dan yang lebih parah, anak menjadi incaran para predator anak (pedofil), belum lagi dampak buruk dari segi kesehatan pada anak.

“Melihat kondisi ini, sudah seharusnya kita sebagai orang tua memberi perhatian dan bersama-sama melakukan pencegahan dengan mendampingi anak dan memberi perlindungan bagi mereka di era digital ini,” tegas Nahar pada pelatihan Parenting di Era Digital di Bulungan. 

Nahar mengungkapkan, banyaknya anak yang terjerumus dalam bahaya penggunaan gawai karena adanya kesenjangan kemampuan teknologi antara orang tua dan anak. Orang tua harus mempunyai literasi digital yang baik dan memahami aturan di dunia digital, mampu memilah sekaligus menyampaikan konten positif dan mencegah konten negatif pada anak.

Nahar mengaku sudah membuat berbagai kebijakan berupa pedoman, peraturan, serta menyelenggarakan beberapa kegiatan yang diharapkan secara efektif bisa diaplikasikan di seluruh wilayah Indonesia baik oleh kementerian, daerah atau lembaga masyarakat yang bergerak di bidang pencegahan terhadap anak yang teradiksi bahaya internet. Serta menjadi model yang bisa diterapkan dan dimanfaatkan bagi kebutuhan anak dan keluarga menghadapi situasi di era digital ini.

Pakar Perlindungan Anak Yayasan Sejiwa, Diena Haryana menuturkan dalam mendampingi anak di era digital, harus dilakukan dengan cara asyik dan bijak.

Orang tua harus melakukan pendekatan kepada anak, mengajaknya untuk beraktivitas menikmati momen bersama, melakukan hal yang disukai di dunia nyata agar anak tidak larut dan berlebihan menggunakan internet.

“Bentuklah anak menjadi netizen unggul yang bertanggungjawab yaitu cerdas, berkarakter, dan mandiri. Membentuk anak tangguh yang mampu hidup di dunia nyata dengan life skills, mampu menggunakan teknologi digital untuk memenuhi segala kebutuhannya,” jelas Diena.(ist)


0 Komentar