Rabu, 14 Agustus 2019 12:12 WIB

Kemenperin Gelar Roadshow Indi 4.0

Editor : Yusuf Ibrahim
Indonesia Industry 4.0. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) diluncurkan dalam Indonesia Industrial Sumit (IIS) 2019 pada 15 April lalu.

Sejalan dengan program besar itu, Kementerian Perindustrian telah melakukan assesmen INDI 4.0 untuk mengukur kesiapan industri dalam bertransformasi menuju industri 4.0. 

Assesmen tersebut dilakukan terhadap 323 perusahaan industri pada 5 sektor prioritas Making Indonesia 4.0, industri makanan minuman sebanyak 39 perusahaan dengan skor 2,47; industri kimia 30 perusahaan dengan skor 2,31; industri tekstil 10 perusahaan dengan skor 2,51; industri automotif 193 perusahaan dengan skor 1,72; dan industri elektronika 28 perusahaan dengan skor 1,84. 

Sebagai tindak lanjut assesmen dan peluncuran INDI 4.0 tersebut, Kementerian Perindustrian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) melakukan pilot pendampingan implementasi industri 4.0 kepada 10 perusahaan terpilih.

“Pendampingan ini untuk memberikan stimulus kepada perusahaan industri dalam melakukan transformasi industri 4.0. Sudah saatnya Kementerian Perindustrian melakukan pendampingan secara teknis dan implementatif di industri agar proses transformasi industri 4.0 dapat berjalan dengan baik,” kata Ngakan Timur Antara, Kepala BPPI dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/8/2019). 

Lebih lanjut dikatakan, pendampingan ini akan memberikan arah dan langkah strategis yang dapat diambil perusahaan dalam memprioritaskan project implementasi Industri 4.0 sesuai key performance indicators (KPI) perusahaan. Pendampingan ini sebagai upaya Kementerian Perindustrian dalam menyiapkan perusahaan industri untuk berpartisipasi dalam Hannover Messe 2020. 

Seperti diketahui Indonesia merupakan Partner Country Hannover Messe 2020, yakni cikal bakal lahirnya revolusi Industri 4.0. Hannover Messe menjadi sarana Indonesia untuk menarik investasi serta menunjukkan kesiapan Indonesia dalam bertransformasi menuju Industri 4.0. 

“Kami berharap perusahaan industri dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk, teknologi, serta peluang akses pasar internasional,” harap Ngakan Timur Antara. 

Guna semakin menggaungkan industri untuk bertransformasi dan implementasi Industri 4.0, Kementerian Perindustrian akan menyelenggarakan Roadshow INDI 4.0 sebagai sarana para stakeholder dan ekosistem industri 4.0 menunjukkan hasil dan capaian implementasinya. Roadshow INDI 4.0 akan dilaksanakan pada 17-18 September 2019 di Surabaya, Jawa Timur. 

“Kami ingin menunjukkan ke publik khususnya di Jawa Timur bahwa industri 4.0 ini telah diterapkan di beberapa industri di Indonesia. Dengan pendampingan yang dilakukan Kementerian Perindustrian, industri dapat mengimplementasikan industri 4.0 di perusahaannya,” katanya. 

Dalam Roadshow INDI 4.0 ini, pihaknya akan mengangkat success story bagaimana PT Schneider Electric Manufacturing Batam mampu menjadi lighthouse Industri 4.0 di Indonesia dan World Economic Forum (WEF). “Industri dapat belajar dari mereka dalam melakukan transformasi industri 4.0. Selain itu, tour plant ke PT Indolakto sebagai salah satu perusahaan yang telah mengimplementasikan Industri 4.0 dan penerima penghargaan INDI 4.0 pada April 2019 lalu. Sehingga para stakeholder dapat melihat secara riil bagaimana Industri 4.0 ini diimplementasikan di manufaktur” paparnya lagi. 

Kegiatan Roadshow INDI 4.0 ini meliputi seminar, conference, success story, exhibition, kunjungan pabrik, dan beberapa kegiatan lainnya dengan tujuan mengumpulkan seluruh stakeholder dalam pembahasan dan sosialisasi INDI 4.0. “Sehingga dapat menciptakan ekosistem yang baik dalam pertumbuhan Industri 4.0, khususnya di Indonesia,” ungkap Aditya Adiguna, Direktur Utama Naganaya Indonesia selaku pihak yang kembali dipercaya untuk menyelenggarakan acara ini.

Kementerian Perindustrian melibatkan beberapa asosiasi industri untuk berpartisipasi aktif di dalamnya. Antara lain, Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), Asosiasi Bigdata Indonesia (ABDI), Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS), Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Indonesia, dan Suzuki Indomobil Motor Supplier Club.(sndo)


0 Komentar