Rabu, 14 Agustus 2019 14:01 WIB

Pembaca Media Tradisional Harus Dilindungi Dengan Kemudahan Pajak

Editor : Rajaman
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com -  Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan di tengah iklim kompetisi media cetak dengan media digital sekarang, harusnya pemerintah justru mendukung media cetak dengan kemudahan pajak . Sebab pendapatan pajak dari mereka (media cetak)  tak seberapa.

"Konsumen dan para pembaca media  tradisional harus dilindungi dengan kebijakan peringanan pajak , jangan malah dimatikan.” ujar Fahri Hamzah menjawab pertanyaan wartawan tekait upaya Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat untuk memperjuangkan "Bebas Pajak bagi Pengetahuan" (No Tax for Knowledge) di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Fahri mengakui perrmintaan supaya pemerintah menghapus pajak, khusus kertas sudah lama, agar materi pendidikan itu bahan baku dan alat-alat peraga pendidikan itu murah sehingga teejangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya sekolah-sekolah.  " Itu satu-satunya syarat agar materi pendidikan, bahan baku, dan alat-alat peraga pendidikan itu murah sehingga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,  khususnya sekolah-sekolah, " ujar Fahri Hamzah . 

Apalagi sekarang, karena lahirnya digital teknologi, tambah Fahri,  maka semua kertas itu seperti tidak ada lagi harganya. Karena itu harusnya dibuat semakin murah dan supaya para penerbit kita bertahan untuk menghadirkan bahan-bahan bacaan yang mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Fahri mencontohkan , di berbagai negara maju yang tingkat literasinya tinggi, peran pers cetak masih sangat kuat dalam ikut mendidik masyarakat.

"Saya pernah pergi ke India dan memborong buku berkoper-koper karena harga buku di India sangat-sangat murah. Beda di Indonesia, apalagi buku-buku impor, setengah mati kita membelinya. Sehingga orang harus mencopy secara ilegal dan lain-lain," paparnya.

"Sekali lagi ini kebijakan lama yang seharusnya sudah diambil oleh pemerintah kita untuk membuat harga pendidikan itu lebih terjangkau, pungkas Fahri.


0 Komentar