Jumat, 06 September 2019 10:54 WIB

Forum Komunikasi Umat Beragama Diimbau Bangun Harmonisasi dengan Dialog dan Silahturahmi

Editor : Yusuf Ibrahim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk membangun suasana saling menghormati, saling menghargai dan saling memahami.

Menurut Khofifah, jika tokoh agama, baik intern atau antar umat saling berdialog dan bersilaturahim, kesepahaman lebih mudah diwujudkan. "Akhirnya terbangun saling percaya (mutual trust) dan saling menghormati (mutual respect)," ujar Khofifah saat menerima pengurus FKUB Jatim di Gedung Grahadi.

Dia mengatakan, suasana seperti itu bisa terbangun melalui intensitas dialog secara terus menerus. Dialog hendaknya dapat ditradisikan sejak remaja atau yang masuk generasi Z.
“Ini menjadi perhatian kita, disharmoni  biasanya muncul akibat kurang dialog dan kurang saling mengenal, akhirnya eksklusif. Dalam sebuah negara yang penuh kebhinekaan seperti Indonesia, maka harmoni akan terwujud jika kita berhasil mewujudkan pola hubungan yang inklusif baik intern maupun antar umat beragama khususnya di Jawa Timur".  

"Mari kita jaga suasana  kemiteraan yang harmonis (harmonious partnership) intern dan antar  umat beragama di Jatim dengan   melibatkan secara aktif  seluruh elemen strategis , khususnya peran religious leader, seperti FKUB," terang Khofifah.

Gubernur juga mengatakan, FKUB sebagai representasi religious leader diharapkan menjadi perekat bagi harmoni umat beragama, baik intern, maupun antar umat beragama. Menurutnya,  hubungan antar umat beragama  di Jatim terbangun sangat baik dan harus terus dijaga agar tetap solid dan kondusif.

Khofifah mengingatkan saat ini masalah kita adalah persatuan, kesatuan dan persaudaraan. Menghadapi permasalahan diatas maka peran tokoh agama baik  intern maupun antar  umat beragama harus terjaga agar tidak ada ruang terhadap kemungkinan terjadinya  kesalahpahaman akibat distorsi informasi  khususnya melalui viralnya sosial media.

Pada posisi yang dapat menimbulkan  kerentanan sosial  tersebut, posisi FKUB sebagai representasi  religious leader sangat dibutuhkan, khususnya sebagai perekat keberagaman yang tumbuh di tengah- tengan dinamika sosial politik keamanan  yang berkembang.

Pemprov Jatim berkomitmen  membangun kemiteraan yang  harmonis di Jatim  sebagaimana yang terdapat dalam Nawa Bhakti Satya, khususnya Bhakti kesembilan, yaitu Jatim harmoni.

Untuk membangun harmonious  partnership di era sekarang, imbuh Khofifah, tentu tidak bisa hanya dengan mengandalkan cara-cara lama, tatap muka saja, seperti ceramah atau khotbah.

Orang nomor satu di Jatim ini mengajak FKUB untuk melakukannya dengan cara ala milenial, format meme, karikatur dan narasi yang sesuai dengan nalar dan psikologis serta style milenial.

Hadir dalam kesempatan ini, Sekdaprov Jatim, Heru Tahjono, para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, Ketua FKUB Jatim, Shofwan, Wakil Ketua FKUB Jatim, Hamid, serta para pengurus FKUB Jatim.(ist)

 

0 Komentar