Rabu, 22 Januari 2020 13:28 WIB

Virus Misterius China Menyebar ke AS

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Virus misterius mirip SARS di China telah menewaskan enam orang dan membuat ratusan orang terinfeksi.

Virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan ini telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat yang mengumumkan kasus pertama virus itu pada hari Selasa.

Seorang pria warga AS berusia 30-an tahun, yang tinggal di dekat Seattle, dinyatakan dalam kondisi baik. Namun, dia telah dirawat di rumah sakit setelah terinfeksi virus yang mewabah di China tersebut.

"Dia saat ini dirawat di rumah sakit karena tindakan pencegahan dan untuk pemantauan jangka pendek, bukan karena ada penyakit parah," kata Chris Spitters, seorang pejabat kesehatan negara bagian Washington.

"Ini adalah situasi yang berkembang dan sekali lagi, kami memang (mengantisipasi) kemungkinan pasien tambahan di Amerika Serikat dan secara global," imbuh Nancy Messonier, seorang pejabat senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seperti dikutip AFP, Rabu (22/1/2020). Dia menekankan bahwa risiko keseluruhan untuk orang Amerika tetap rendah.

Pria AS yang dirawat baru saja pulang pada 15 Januari setelah berkunjung ke Wuhan. Tanggal itu adalah dua hari sebelum petugas kesehatan mulai memeriksa penumpang di bandara-bandara utama yang tiba dari pusat kota China. Upaya tersebut akan diperluas sekarang menjadi total lima bandara AS.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan darurat hari Rabu (22/1/2020) untuk menentukan apakah akan mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global atau tidak atas penyakit tersebut. Virus yang secara resmi belum diberi nama itu juga telah terdeteksi di Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.

Banyak ahli percaya bahwa kasus di AS, meskipun tidak mengejutkan mengingat frekuensi penerbangan internasional, membuat deklarasi darurat oleh WHO semakin mungkin terjadi.

Mark Woolhouse, seorang profesor epidemiologi penyakit menular di University of Edinburgh, mengatakan lebih banyak bukti diperlukan untuk menentukan apakah virus itu menyebar melalui udara atau melalui kontak manusia-ke-manusia yang dekat.


“Penting untuk menekankan bahwa, walaupun serupa, itu bukan infeksi yang parah seperti pendahulunya, coronavirus SARS,” ujarnya.

Awalnya, banyak pasien yang terjangkit virus ini memiliki hubungan dengan pasar seafoof di Wuhan di mana hewan hidup dijual.

Ratusan juta orang melintasi China minggu ini dengan bus, kereta api, dan pesawat terbang untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama kerabat.

Lebih dari 80 kasus baru telah dikonfirmasi, sehingga jumlah total yang terkena virus di China menjadi 315 orang. Mereka sebagian besar di Hubei, provinsi di mana Wuhan berada.

Tetapi kasus juga telah dikonfirmasi di seluruh negeri, termasuk Beijing dan Shanghai.

Kasus pertama di Taiwan juga dikonfirmasi pada hari Selasa, di mana seorang wanita dibawa ke rumah sakit pada saat kedatangan di bandara dari Wuhan.

Wali Kota Wuhan, Zhou Xianwang mengatakan kepada CCTV pada hari Selasa bahwa jumlah korban tewas telah meningkat dari empat menjadi enam orang.

Coronavirus atau virus korona telah menimbulkan kekhawatiran karena kesamaan genetiknya dengan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.(sndo)


0 Komentar