Sabtu, 02 Mei 2020 12:32 WIB

Vaksin Corona Disebut Bakal Tersedia Akhir 2020

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Sebuah tim ahli virus yang bekerja menemukan vaksin untuk virus corona baru (Covid-19) di Imperial College London baru saja diberikan pendanaan untuk memajukan vaksin mereka dalam percobaan ke manusia.

Ahli kanker, Prof Robin Shattock mengatakan, tanda-tanda awal keberhasilan dalam uji coba dapat menghasilkan vaksin yang akan diluncurkan akhir tahun ini.

"Ya, dari mulai mendapatkan lisensi untuk memasarkan vaksin, yang mungkin tidak akan sampai tahun depan. Tetapi ada peluang jika salah satu vaksin UK menunjukkan kemanjuran awal, mungkin mendapatkan persetujuan untuk digunakan sebelum mendapatkan lisensi pemasaran di Inggris," kata Prof Shattock dikutip Daily Express.

Prof Shattock menambahkan, vaksin tersebut bisa digunakan untuk pekerja garis depan dan kelompok yang paling rentan. "Jadi kita mungkin dapat melihat vaksin diluncurkan pada akhir tahun ini. Grup saya sendiri telah mendapatkan rantai pasokan yang bisa mencapai 40 juta dosis pada akhir tahun ini," kata dia.

Tetapi pakar kesehatan global David Nabarro, yang pernah dinominasikan untuk jabatan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperingatkan tidak ada jaminan vaksin yang tepat bahkan akan dikembangkan.

"Anda tidak perlu mengembangkan vaksin yang aman dan efektif terhadap setiap virus. Beberapa virus sangat, sangat sulit dalam pengembangan vaksin -jadi untuk masa yang akan datang, kita harus menemukan cara untuk menjalani hidup kita dengan virus ini sebagai ancaman konstan," papar Nabarro.

"Itu berarti mengisolasi mereka yang menunjukkan tanda-tanda penyakit dan juga kontak mereka. Orang yang lebih tua harus dilindungi. Selain itu, kapasitas rumah sakit untuk menangani kasus harus dipastikan," lanjutnya.

Pandemi Covid-19 yang disebabkan virus corona baru telah menewaskan lebih dari 16.000 orang di Inggris. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat meskipun ada tanda-tanda yang menunjukkan tingkat infeksi saat ini telah melambat.(ist)


0 Komentar