Senin, 06 Juli 2020 20:04 WIB

Jabar Targetkan Serap 10 Juta Masker Produk UMKM

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi masker. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemprov Jawa Barat berupaya menggerakkan kembali roda ekonomi.

Salah satunya menggandeng para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dalam pengadaan masker. Sedikitnya 10 juta masker bakal diserap dari pelaku UKM dan dibagikan kepada berbagai kalangan masyarakat. Upaya ini sekaligus menjadi wujud penanggulangan dan edukasi COVID-19 kepada masyarakat.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar, Kusmana Hartadji mengatakan, pengadaan masker produk UKM itu dibiayai pos belanja tidak langsung APBD Jabar.

"Kita diberikan tugas menyerap produk-produk UKM dimana tahap pertama menyerap masker. Kita punya target 10 juta masker produk UMKM itu diserap oleh Pemprov Jabar," ujar Kusmana di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (7/6/2020).

Jutaan masker yang diserap dari UKM tersebut, lanjutnya, akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti lembaga, dinas, pasar, pesantren, dan lainnya.

Untuk tahap awal, pihaknya menargetkan sekitar 2 juta masker dapat diserap dari sekitar 800 sampai 1.000 UKM di Jabar yang memproduksi alat pelindung diri (APD) dan masker. "Meskipun di masa pandemi, proses pengadaan barang dan jasa ini tetap kita lakukan seleksi," imbuhnya.

Menurutnya, program ini disambut baik oleh para pelaku UKM di Jabar yang terdampak pandemi COVID-19. Pengadaan masker setidaknya dapat mendorong para pelaku UKM kembali bangkit di tengah pandemi COVID-19.

"Minimal tukang jahit ada pemasukan, tenaga kerja tertolong, produksi bangkit, dan minimal ada keuntungan buat mereka untuk bangkit kembali karena kebanyakan memang terhambat dan terdampak," ungkapnya.

Lebih jauh Kusmana mengungkapkan, sebanyak 37.199 UKM di Jabar terdampak pandemi COVID-19. Jumlah tersebut menurutnya jauh lebih banyak dibandingkan krisis moneter 1998 silam.

"Dari angka tersebut, UKM yang berhenti beroperasi sekitar 40 persennya, walaupun ada juga UKM yang justru kapasitasnya meningkat sekitar 3 persen," sebutnya.

Guna mengatasi persoalan tersebut, Kusmana menjelaskan bahwa kebijakan Pemprov Jabar sejalan dengan pemerintah pusat, yakni memberikan stimulus seperti kebijakan relaksasi kredit.

"Contohnya program KUR dimana ada kebijakan pembebasan bunga atau tidak dibayar karena ditanggung oleh pemerintah selama tiga bulan pertama," sebutnya.

Kusmana menambahkan, di tengah pandemi COVID-19, aktivitas pemasaran online produk UKM di Jabar mengalami peningkatan sekitar 3 persen dari sebelumnya 17 persen menjadi 20 persen lebih.

"Kita juga bantu UKM untuk mengakses pasar online itu, salah satunya melalui kampanye Cinta Produk Dalam Negeri. Kita berharap, saat impor terhenti akibat COVID-19, produk dalam negeri bisa kembali bangkit," katanya.(ist)


0 Komentar