Jumat, 10 Juli 2020 10:53 WIB

Pelaku UMKM Didorong Beradaptasi dengan Cepat dan Berinovasi Iringi Perubahan

Editor : Yusuf Ibrahim
Pelaku UMKM. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mendorong pelaku UMKM supaya beradaptasi dengan cepat dan berinovasi mengiringi perubahan.

Ia juga memberikan apresiasi dibukanya Layanan Dapur Bersama GoFood yang dianggap selaras dengan visi dan konsep Rumah Produksi Bersama yang digagas oleh KemenkopUKM.

“Kami mengimbau kepada para pelaku UMKM supaya beradaptasi dengan cepat dan berinovasi supaya tetap berdaya saing tinggi, sesuai perubahan dan tuntutan pasar," ujar Teten Masduki, saat mengunjungi Dapur Bersama GoFood, di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

Dapur Bersama ini imbuhnya, merupakan contoh model dengan kesamaan visi dan manfaat dalam memfasilitasi kinerja positif UMKM melalui kelengkapan infrastruktur dasar untuk penghematan biaya operasional, jaringan UMKM yang terbangun, edukasi dan kelengkapan standar kebersihan, serta ekosistem yang mumpuni dan mendukung supply chain yang lebih efisien dan menguntungkan pelaku usaha.

“Saya menyambut baik model bisnis Dapur Bersama ini yang telah menjadi wujud nyata keberhasilan visi konsep Rumah Produksi Bersama yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu UMKM menjalankan bisnisnya dan berkembang," ungkapnya.

"Untuk UMKM kuliner di Indonesia, layanan Dapur Bersama GoFood ini menjawab kebutuhan adaptasi, sekaligus mempersiapkan UMKM untuk naik kelas dan berdaya saing tinggi. Saya mengapresiasi dan mendukung pengembangan model bisnis ini, sehingga lebih banyak UMKM yang dapat tumbuh bersama,” harap Teten.

Di tempat yang sama, Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo mengatakan, Gojek hadir menjadi mitra terbaik untuk pertumbuhan bisnis UMKM Indonesia. Gojeg konsisten memberikan solusi yang paling lengkap guna membantu pelaku UMKM beradaptasi di tatanan baru dan terus bertumbuh dengan memperluas pasar melalui proses digitalisasi.

Mulai dari teknologi yang mempermudah manajemen operasional bisnis, layanan logistik dan pembayaran, hingga inovasi yang melampaui teknologi seperti pelatihan keterampilan dan fasilitas Dapur Bersama.

"Kami memberikan dukungan yang komprehensif kepada mitra UMKM yang merupakan bagian utama dari keluarga besar Gojek. Kami terus berupaya agar GoFood dapat terus menjadi mitra pertumbuhan andalan UMKM kuliner dengan menghadirkan inovasi menyeluruh yang tidak hanya membantu mereka mengembangkan bisnis lewat teknologi, namun juga menangkap peluang baru sesuai perubahan perilaku konsumen dan dinamika pasar,” papar Andre.

Dengan Dapur Bersama ini, lanjutnya, diharapkan UMKM bisa lebih cepat bangkit dan bisa mengelola biaya operasional yang lebih efisien. Dapur Bersama GoFood ini diharapkan bisa membantu menekan berbagai pengeluaran seperti biaya sewa dan ekspansi serta beban infrastruktur.

Dapur Bersama ini merupakan inovasi baru dari super app, terdepan di Asia Tenggara untuk mengakselerasi pertumbuhan skala usaha UMKM kuliner. Dapur Bersama adalah ruang kerja yang lengkap dengan fasilitas pendukung untuk restoran dan UMKM kuliner, dan terintegrasi dengan sistem teknologi serta layanan pengantaran dari Gojek.

Sebanyak 80% peserta Dapur Bersama GoFood adalah mitra skala UMKM, yang secara rata-rata mengalami peningkatan transaksi sebesar 70% sejak mereka bergabung dengan Dapur Bersama GoFood . Sejak diluncurkan pada Oktober 2019, Dapur Bersama GoFood kini beroperasi di 27 lokasi di 3 wilayah di Indonesia (Jabodetabek, Bandung, dan Medan). Kapasitas saat ini telah mencapai sekitar 250 outlet usaha kuliner dan 80 persen merupakan UMKM.

Sebagai bentuk kolaborasi erat antara GoFood dan KemenkopUKM, anggota koperasi binaan KemenkopUKM akan segera bergabung di GoFresh untuk mendukung kebutuhan bahan baku makanan di Dapur Bersama. GoFresh merupakan layanan marketplace yang lebih mudah menghubungkan berbagai UMKM pemasok bahan baku makanan dengan pembeli.

Sementara itu Deputi bidang Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM Victoria br Simanungkalit menambahkan, dengan Dapur Bersama ini juga mendorong produsen suplayer bahan baku dari daerah-daerah bisa memotong rantai pemasaran.

“UKM konsumen bahan baku juga bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Tidak hanya dapurnya yang pelaku UKM, pemasoknya juga UKM. Di sinilah UKM ketemu dalam suatu rantai tata niaga yang lebih baik," ungkap Vicky.(ist)


0 Komentar