Jumat, 02 Oktober 2020 17:41 WIB

King James Sukses Salip Rekor Legenda NBA

Editor : Yusuf Ibrahim
LeBron James. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Rekor baru seolah identik dengan karier LeBron James.

Bintang Los Angeles Lakers itu kini tercatat sebagai pebasket keempat terbanyak yang meraih double-double dalam sejarah Final NBA. James kembali menjadi aktor utama dibalik kemenangan Lakers pada game pertama Final NBA 2020 setelah mengalahkan Miami Heat 116-98, kemarin. Keunggulan 1-0 ini menjadi start positif Lakers dalam upayanya mengakhiri puasa gelar dalam 10 musim terakhir.

Pada laga itu, James yang sudah 50 kali bermain di final, tampil agresif selama 36 menit di atas lapangan. Bahkan, dia hampir menciptakan tripel-double dengan 25 poin, 13 rebound, dan sembilan assist. Namun, capaian itu sudah membuatnya puas.

Double digit poin dan rebound itu merupakan yang ke-31 dalam kariernya. Dia menyalip legenda NBA, Wilt Chamberlain, dengan catatan 30 kali. Namun, pebasket yang dijuluki King James ini masih berada di bawah tiga pebasket ternama lainnya, yaitu Bill Russell (56), Magic Johnson (43), dan Elgin Baylor (36).

Meski berhasil melampau catatan Chamberlain, James mengaku tidak memikirkan hal tersebut. Sebaliknya, dia menyatakan puas bisa memberikan kemenangan pertama Lakers di final sejak 10 tahun lalu. Sebab, ini merupakan momen paling ditunggu oleh seluruh pendukung timnya. Jadi, dia berharap kemenangan tersebut bisa terus berlanjut hingga mengakhiri pertarungan dengan merebut gelar juara NBA.

“Rasanya luar biasa. Saya telah mempersiapkan momen ini cukup lama. Fans, atau tidak ada fans, ini menjadi tantangan batin saya dan cara mempersiapkan diri. Jadi rasanya luar biasa bisa bermain di final,” kata James dilansir thescore.


Selain James, Lakers juga terbantu dengan kegemilangan Anthony Davis pada laga tersebut. Dia menjadi sosok yang sulit dihentikan pemain Heat. Selama 38 menit, Davis mencetak 34 poin. Bahkan, capaian itu membuatnya menjadi debutan NBA Final dengan torehan angka tertinggi ketiga dalam sejarah Lakers setelah Baylor.

Pelatih Lakers Frank Vogel menilai Davis menjadi tandem yang sempurna bagi James. Kedua pemain tersebut sama-sama saling melengkapi di lapangan. Meski baru tahun pertama bermain sebagai partner, tetapi kombinasi keduanya begitu mematikan.

“Davis adalah orang yang percaya diri, tapi tak menutup telinga atas masukan-masukan orang sekitar. Cara dia bekerja dengan James bisa dibilang cukup sempurna. Keduanya mendukung satu sama lain, tapi juga menantang satu sama lain. Hal ini membuat keduanya terus berkembang menjadi lebih baik sepanjang musim. Itu pula kunci keberhasilan kami musim ini,” ujar Vogel.

Selain kedua bintangnya itu, Lakers juga harus berterima kasih kepada Kentavious Caldwell-Pope, Danny Green, dan Alex Caruso yang masing-masing menambahkan 13, 11, dan 10 poin. Capaian itu juga membuat timnya semakin percaya untuk bisa melanjutkan konsistensi kemenangan saat kembali bertemu Heat pada game kedua yang berlangsung di The Arena, besok. 

Sementara itu, Heat memiliki banyak alasan dalam kekalahannya tersebut. Terutama akurasi tembakan yang buruk, khususnya lemparan tiga angka yang hanya masuk 11 bola dari 35 tembakan (31%). Angka ini sudah tertolong tripoin pada menit-menit akhir pertandingan kala Lakers sudah mulai merotasi pemain.

Secara individu, Jimmy Butler jadi top skor timnya dengan mengumpulkan 23 poin. Sedangkan Kendrick Nunn yang baru turun pada kuarter tiga mencetak 18 poin. Bahkan tambahan dari Tyler Herro 14 poin dan Jae Crowder 12 poin masih belum cukup membantu timnya merebut kemenangan di pertandingan itu.

Tidak hanya itu, kekalahan Heat juga harus dibayar mahal dengan kabar buruk. Tiga pebasket andalan mereka mengalami cedera. Goran Dragic (cedera kaki), Bam Adebayo (cedera bahu), dan Butlet sempat mengalami masalah pada engkelnya pada kuarter dua. Namun, dia tetap bermain di sisa laga itu. Sedangkan Dragic dan Adebayo harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Meski begitu, Butler berjanji timnya akan bekerja keras pada laga berikutnya walau harus tanpa Dragic dan Adebayo. “Kami siap untuk bermain dengan atau tanpa Dragic. Dia adalah bagian besar dari apa yang kami coba lakukan, tetapi sampai kami bisa mendapatkannya kembali, kami harus bermain dan berjuang lebih keras lagi. Kami harus mencoba untuk menutupi apa yang dia berikan kepada kami dan membalas kekalahan ini,” ucap Butler.(ist)


0 Komentar