Kamis, 17 Desember 2020 11:47 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sudah jatuh tertimpa tangga, barangkali peribahasa yang cocok untuk menggambarkan Bryan Cristante.
Gelandang AS Roma itu didakwa bersalah atas kasus penistaan agama setelah ia mencetak gol bunuh diri di laga kontra Bologna. Ketika AS Roma menghadapi Bologna, Minggu (13/12/2020) lalu, skuat Giallorossi berhasil menang telak 5-1. Namun, mereka gagal mencetak clean sheet setelah Bryan Cristante membuat blunder yang berujung gol bunuh diri pada menit ke-23.
Usut punya usut, Cristante bereaksi keras atas blunder itu dengan mengeluarkan umpatan keras. Tidak dijelaskan secara rinci umpatan seperti apa yang keluar dari mulutnya, namun kata-kata Bryan Cristante dianggap melecehkan nama Tuhan sekaligus menistakan agama tertentu.
Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) menjatuhi sanksi larangan bertanding (skorsing) sebanyak satu pertandingan kepada Cristante. Akibatnya, gelandang kelahiran San Vito al Tagliamento, Italia, Maret 1995 dipastikan absen saat Roma menjamu Torino di Stadion Olympico, Jumat (18/12/2020).
“Bryan Cristante mengeluarkan ekspresi menghujat di babak pertama (laga kontra Bologna, red)” demikian pernyataan FIGC dikutip Football Italia.
Sejak sepuluh tahun lalu, otoritas sepak bola di Italia mengambil tindakan tegas kepada pemain maupun pelatih yang ketahuan melecehkan Tuhan atau agama. Rolando Mandragora dan pelatih Gian Piero Gasperini pada tahun 2018 pernah mendapat hukuman larangan bertanding atas kasus yang sama.
Tahun lalu, Francesco Magnanelli dari Sassuolo dan Matteo Scozzarella dari Parma merasakan hukuman yang sama atas kasus penistaan nama Tuhan dan simbol-simbol keagamaan. Menurut FIGC, pemain yang memperlihatkan pesan atas keyakinan tertentu juga akan mendapat hukuman.(roy)