Kamis, 14 Oktober 2021 09:46 WIB

Miliki Rp248 Triliun, Kekayaan Pendiri Telegram Lebihi Pendiri WhatsApp

Editor : Yusuf Ibrahim
Pavel Durov. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kekayaan pendiri Telegram, Pavel Durov mencapai USD17,2 miliar atau Rp248 triliun pada tahun 2021.

Adapun kekayaan Durov telah melebihi kekayaan pendiri WhatsApp yakni Jan Koum yang diketahui memiliki harta sebesar USD10,1 miliar.

Selain itu, pria berkebangsaan Rusia ini telah dinobatkan sebagai orang terkaya di Uni Emirat Arab (UEA). Durov menyumbang hampir 40% dari seluruh kekayaan 11 miliarder di UEA.

Diketahui, Durov menduduki posisi ke-112 orang terkaya di dunia. Ia menjadi penduduk UEA pertama yang berada di peringkat antara 200 miliarder teratas.

Sementara itu, Telegram juga mendapatkan suntikan modal besar senilai USD 1 miliar atau di kisaran Rp14,4 triliun dari hasil menjual surat-surat berharga. Durov menyatakan, salah satu investor yang memberi dana terbesar adalah lembaga finansial Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, senilai USD 150 juta.

Pria berkebangsaan Rusia ini, kekayaannya tumbuh secara eksponensial setelah aplikasi Telegram menjadi populer karena WhatsApp mengumumkan kebijakan privasi baru.

Dengan adanya kondisi tersebut, menyebabkan kekayaan Durov tumbuh lebih dari 405 persen dalam setahun dari USD3,4 miliar (Rp49 triliun) pada 2020 menjadi USD17,2 miliar (Rp248 triliun) pada 2021.

Sebelumnya Pavel Durov baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-37, Minggu 10 Oktober 2021. Pada hari spesialnya, Ia membagikan tiga dan tujuh nasihat di platform perpesanan yang dipimpinnya itu.

"Saat saya berusia 37 tahun, saya menyusun daftar tiga hal yang kurang dihargai dan tujuh (3+7) hal yang dinilai terlalu tinggi atau berlebihan dalam hidup,” katanya.
 

Yang pertama dari tiga hal itu adalah tidur. Menurutnya, tidur menduduki puncak daftar hal-hal yang kurang dihargai dalam hidup. "Padahal tidur memberikan dorongan untuk kekebalan, kreativitas, dan kesejahteraan psikologis,” kata dia.

Kedua adalah alam, yang menurutnya adalah lingkungan tempat di mana secara biologis dirancang untuk merasa nyaman. Ketiga, kesendirian. "Menjadi sendiri menawarkan kebebasan untuk membuat terobosan spiritual dan intelektual,” tutur Durov.(mir)


0 Komentar