Sabtu, 30 Oktober 2021 01:32 WIB

Tank Canggih 'Harimau' PT Pindad Siap Akhir Tahun 2021

Editor : A. Amir
Tank Tempur 'Harimau' Buatan PT Pindad Indonesia.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kemampuan PT Pindad Indonesia dalam merancang bangun berbagai alutsista tak perlu diragukan lagi. Berbagai persenjataan dari yang ringan sampai berat (kendaraan tempur lapis baja/Panser Anoa) guna memenuhi alutsista TNI. Produksi PT Pindad sangat diminati juga oleh negara-negara Asia, Afrika dan Timur Tengah karena keunggulannya yang memiliki daya saing tinggi.

Salah satu yang produksi anyar PT Pindad adalah tank Harimau Kanon 105 mm, kendaraan tempur hasil kerjasama PT Pindad (Persero) dengan FNSS Turki.

Tank Harimau tergolong ke dalam jenis Tank Medium yang mempunyai senjata utama meriam 105 mm.

Tank yang didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.

Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum. Didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.

Tank Harimau dibuat untuk menggantikan tank ringan uzur AMX-13 buatan Perancis. Untuk jangka panjang tank ini juga akan menggantikan tank Scorpion buatan Inggris yang kini masih menjadi andalan Yonkav TNI AD.

Berdasarkan ketentuan kontrak dengan FNSS, PT Pindad disebut akan memproduksi sebagian besar tank Harimau dalam layanan Indonesia.

Dan dikatakan bahwa Indonesia akan menerima yakni sejumah 18 unit Tank Harimau di akhir tahun 2021 ini.

Negara Asia Tenggara yang sudah memperlihatkan ketertarikannya pada Tank Harimau adalah Malaysia dan Philipina.

Dikutip dari pindad.com, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose memberikan pernyataannya beberapa waktu lalu, kemampuan tempur tingkat tinggi tank Harimau yang membuat Malaysia kepincut membeli.

Abraham Mose menjelaskan bila Malaysia tertarik bukan hanya dengan tank Harimau, namun juga amunisi 5.56 mm Pindad yang sudah standar NATO.

"Mereka tertarik dengan tank medium, panser 4x4 dan 6x6 serta 'small' amunisi 556 mm," jelasnya.

Tank Harimau ternyata juga memiliki performa yang bagus sehingga Malaysia tertarik memakainya.

"Alasannya karena kualitas, performance yang dinilai bagus. Menurut dia, kalau harganya kompetitif kan menjadi lebih baik," imbuhnya.

Mose juga menawarkan agar Malaysia memakai produk PT Pindad lainnya macam rantis Komodo.

"Kalau amunisi kan sudah berjalan, sekarangkan mau ke kendaraan tempur makanya kita kenalkan yang medium tank, Komodo 4x4 dan Anoa 6x6," jelasnya.

Tank Harimau mempunyai ketahanan dari terjangan peluru kaliber 30 mm.

Kemudian ia juga tahan ledakan ranjau darat untuk melindungi awak tank agar selamat.

Untuk sensor tank Harimau mempunyai kamera thermal imaging, dimana walau dalam keadaan gelap gulita ia bisa mengetahui posisi musuh melalui panas yang dihasilkan tubuh manusia.

Ada pula sistem decoy saat tank Harimau di lock musuh maka ia akan bereaksi secara otomatis mengeluarkan granat asap sebagai sarana menghindar.

Di saat bersamaan tank Harimau akan mendeteksi keberadaan musuh kemudian balas menembak.

"Jadi dia (tank) akan tahu kalau terdeteksi dan bisa mengeluarkan granat asap untuk mengaburkan posisi, baru dia menembak," terang Abraham Mose.

Karena kemampuan inilah tank Harimau berharga lumayan mahal lantaran sebanding dengan kualitas tempurnya.

"Harganya sangat kompetitif ya sekitar USD 6 juta," kata Abraham Mose.

PT Pindad sendiri akan segera memproduksi sekitar 25-30 unit tank Harimau pada tahun ini.

"Mulai tahun depan (2021), PT Pindad akan memproduksi 25-30 tank Harimau unit/tahun . Next bisa 50 unit," tandas Abraham Mose.

Spesifikasi:

  • Tank Harimau memiliki panjang total termasuk kanon 9,1 m. Sementara badannya saja 6,9 m, lebar 3,3 m, dan tinggi 2,4 m.
  • Untuk mengoperasikannya dibutuhkan tiga awak yakni komandan, pengemudi, dan operator senjata.
  • Sebagai alat pemukul, tank Harimau dilengkapi kubah senjata buatan CMI, Belgia dengan senjata utama kanon Cockerill 105 mm HP (high pressure). Sebagai senjata sekunder berupa senapan mesin 7,62 mm koaksial.
  • Tank berbobot 32-35 ton ini digerakkan menggunakan mesin diesel Caterpillar C13 berdaya 711 hp dan dibekali lima transmisi otomatis Allison/Caterpillar X300.
  • Sang Harimau dapat berlari kencang maksimum 76 km/jam dengan jangkauan jelajah mencapai 450 km.

PT Pindad (Persero) sendiri didirikan zaman Belanda tahun 1808. Awalnya dengan nama Conctructie Winkel (CW) oleh Gubernur Jenderal Belanda William Herman Daendels di Surabaya, sebagai bengkel pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan alat-alat perkakas senjata Belanda. Bengkel inilah menjadi cikal bakal berdirinya PT Pindad (Persero) sebagai satu-satunya industri manufaktur pertahanan di Indonesia.

 

 

 


0 Komentar