Jumat, 19 November 2021 10:04 WIB

Sandiaga Harap Bisa Kolaborasi dengan Panglima Andika untuk Perluas Lapangan Kerja

Editor : Yusuf Ibrahim
Jenderal Andika bersama istri. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Jenderal TNI Andika Perkasa sah menjabat Panglima TNI.

Mantan KSAD itu dilantik Presiden Jokowi pada Rabu (18/11/2021). Jenderal TNI Andika Perkasa resmi menjabat Panglima TNI. Perwira tinggi lulusan Akademi Militer 1987 ini dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu (18/11/2021) untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Ucapan selamat untuk Andika datang dari berbagai kalangan. Selain dari militer, juga sahabat, keluarga, dan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya datang dari Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno.

Melalui akun Instagram, Sandi mengunggah foto kenangan bersama Andika di Mabesad belum lama ini. Sandi menyampaikan selamat atas penunjukan sebagai Panglima TNI. "Selamat kepada Bapak Jendral Andika Perkasa yang hari ini (kemarin) dilantik sebagai Panglima TNI oleh Bapak Presiden Jokowi," kata Sandi dikutip, Kamis (18/11/2021).

Sandi berbagi cerita yang selama ini orang tak banyak tahu. Dia dan Andika ternyata satu almamater di Amerika Serikat. Keduanya pernah berkuliah di George Washington University.

Sandi mengingat saat ingin berkuliah di universitas tersebut, dirinya meminta rekomendasi kepada mendiang mantan Menteri Keuangan Profesor JB Sumarlin. "Dan selama hidupnya, hanya 2 orang yang pernah diberikan rekomendasi, pertama adalah saya, dan kedua adalah Jenderal Andika," tutur Sandi.

Dia pun mendoakan Andika sukses dalam menjalankan tugas sebagai Panglima TNI. Sandi sekaligus mengajak agar TNI di bawah kepemimpinan Andika dapat terus berkolaborasi dengan Kemenparekraf untuk Indonesia bangkit dan memperluas lapangan kerja.


Sosok JB Sumarlin
 

Nama lengkapnya Johannes Baptista Sumarlin. Pria kelahiran Blitar, 7 Desember 1932 ini dikenal sebagai salah satu ekonom dan teknokrat Indonesia.

Kariernya bermula dari Universitas Indonesia. Setelah lulus, dia menjadi asisten dosen di Fakultas Ekonomi UI pada 1957. Kariernya terus naik, menjadi dosen hingga mencapai gelar akademik tertinggi yakni Guru Besar FE UI.

JB Sumarlin merupakan salah satu arsitek ekonomi Indonesia di era Presiden Soeharto. Dia turut dibesarkan oleh begawan ekonomi Widjojo Nitisastro.

Selain akademisi, dia juga tercatat pernah mengemban tugas sebagai Deputi Bidang Fiskal dan Moneter Bappenas. Selanjutnya selama 10 tahun (1973-1983), menjadi Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara (Menpan), merangkap Wakil Ketua Bappenas dan Ketua Opstib.

Setelahnya menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Menneg PPN) merangkap Ketua Bappenas pada 1983-1988. Di rentang waktu itu dia juga ditunjuk Soeharto menjadi Menteri Keuangan ad interim dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ad interim, menggantikan Prof Dr Nugroho Notosusanto yang tutup usia pada 3 Juni 1985.

Pada Kabinet Pembangunan V periode 21 Maret 1988-17 Maret 1993, Sumarlin dipercaya menjabat Menteri Keuangan. Sebelum Orde Baru berakhir, dia ditunjuk menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). JB Sumarlin meninggal dunia pada 6 Februari 2020. Dia dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.


0 Komentar