Kamis, 21 April 2022 21:21 WIB

BNPT: Perempuan Harus Berperan Sebagai Agen Perdamaian dan Reduksi Paham Radikal Terorisme

Editor : Yusuf Ibrahim
Peringatan Hari Kartini 21 April 2022. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Peringatan Hari Kartini 21 April 2022 menjadi momen tepat bagi perempuan untuk meningkatkan perannya sebagai agen perdamaian.

Perempuan memiliki peran strategis dalam mereduksi paham radikal terorisme. Ajakan tersebut disuarakan Kepala Bagian Hukum dan Humas BNPT Kombes Pol Astuti saat peringatan Hari Kartini, di Jakarta.

Peringatan Hari Kartini diselenggarakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DKI Jakarta bertajuk: "Perempuan TOP (Teladan Optimis Produktif), Viralkan Perdamaian". "RA Kartini adalah pelopor kebangkitan perempuan. Maka mari kita hidupkan semangat Kartini dengan menjadi agen perdamaian," katanya, Kamis (21/4/2022).

Astuti menegaskan, perempuan memiliki posisi penting di lingkungan keluarga dan masyarakat. Posisi penting itu perlu terus didorong untuk menyuburkan nilai toleransi sekaligus mereduksi paham radikal terorisme.

"Perempuan itu figur seorang ibu, baik bagi keluarga maupun masyarakat. Makanya perempuan adalah benteng dalam menangkal radikalisme," terang Astuti.

Di era digital seperti sekarang ini, posisi perempuan semakin strategis. Perempuan bisa memviralkan pesan yang sarat akan nilai toleransi dan perdamaian. "Sedangkan di lingkup keluarga, Ibu-ibu dapat memberikan edukasi bagi anak-anak dan mengawasi interaksi anak dalam bersosial media," papar mantan Kasubdit TI BNPT.

Peran perempuan di dunia digital makin penting mengingat banyak propaganda terorisme disebarkan melalui media-media sosial. Kepala Bagian Hukum dan Humas BNPT tersebut mengingatkan, jangan sampai perempuan di Indonesia dimanfaatkan kelompok tertentu untuk terlibat dalam aksi teror.

Dalam catatan BNPT, sejak 2014-2021, terdapat sebanyak 14 perempuan yang berperan dalam aksi teror. "Menjadi sangat memprihatinkan karena perempuan ini bergaul erat dengan anak-anak sehingga dalam sejumlah kasus, anak-anak pun diikutkan dalam aksi teror," jelas Astuti.

Menurut Astuti, perempuan dalam sejumlah aksi teror sebenarnya adalah korban. Mereka dipengaruhi suaminya yang terpapar paham radikal terorisme sehingga ikut melakukan aksi terorisme dan ikut serta mengajak anak-anaknya. "Makanya peringatan Hari Kartini ini, menjadi momen tepat untuk kita semua menjadi agen perdamaian," ucapnya.(kah)


0 Komentar