Jumat, 22 Juli 2022 07:06 WIB

WHO Periksa Bukti tentang Situasi yang Buruk Wabah Cacar Monyet

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengumpulkan kembali Komite Ahli Cacar Monyet pada Kamis (21/7/2022) untuk memutuskan apakah wabah itu sekarang merupakan darurat kesehatan global, alarm peringatan tertinggi yang dapat dibunyikan WHO.

Seperti dikutip dari AFP, Kamis (21/7/2022), Pertemuan kedua Komite Darurat WHO tentang virus akan diadakan untuk memeriksa bukti tentang situasi yang memburuk, dengan hampir 14.000 kasus dilaporkan dari lebih dari 70 negara.

Lonjakan infeksi cacar monyet telah dilaporkan sejak awal Mei di luar negara-negara Afrika Barat dan Tengah, di mana penyakit itu telah lama mewabah. Pada 23 Juni, WHO membentuk komite ahli darurat untuk memutuskan apakah cacar monyet merupakan apa yang disebut Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) - tingkat siaga tertinggi Badan Kesehatan PBB.

Tetapi mayoritas memberi tahu kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, bahwa situasinya, pada saat itu, belum memenuhi ambang batas. Sekarang pertemuan kedua akan diadakan, dengan jumlah kasus meningkat dan menyebar ke enam negara lagi dalam seminggu terakhir.

Jika komite memberi tahu Tedros bahwa wabah tersebut merupakan PHEIC, ia akan mengusulkan rekomendasi sementara tentang cara mencegah dan mengurangi penyebaran penyakit dengan lebih baik dan mengelola respons kesehatan masyarakat global.

“Sembilan puluh delapan persen dari kasus yang dilaporkan adalah di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, dan terutama mereka yang memiliki banyak pasangan anonim atau baru baru-baru ini," jelas Rosamund Lewis, Pimpinan Teknis WHO untuk Cacar Monyet.

Menurut WHO, pasien biasanya berusia muda dan terutama di daerah perkotaan. Komite akan melihat tren dan data terbaru, seberapa efektif tindakan pencegahan dan membuat rekomendasi untuk apa yang harus dilakukan negara dan komunitas untuk mengatasi wabah tersebut.

“Terlepas dari keputusan komite PHEIC, WHO akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung negara-negara menghentikan penularan dan menyelamatkan nyawa," Tedros mengatakan pada konferensi pers.

Dia juga mengatakan, WHO sedang memvalidasi, mengadakan, dan mengirim tes ke beberapa negara. Namun, WHO menyatakan salah satu alat paling kuat dalam memerangi cacar monyet adalah informasi.

"Itulah sebabnya WHO terus bekerja dengan pasien dan advokat komunitas untuk mengembangkan dan menyampaikan informasi yang disesuaikan dengan komunitas yang terkena dampak," kata Tedros.

Sementara Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan mengatakan, komunitas LGBTQ adalah salah satu yang paling terlibat dan bertanggung jawab, setelah sebelumnya bekerja keras selama beberapa dekade untuk memerangi HIV. “Jadi karena itu kami memiliki keyakinan penuh bahwa komunitas ini dapat, dan akan, dan sedang, terlibat sangat erat," ujarnya.(mir)


0 Komentar