Jumat, 30 September 2022 12:44 WIB

Pengamat Bicara Alasan Banyak Konsumen Pertamina Beralih ke Vivo

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi mengisi bensin. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Meskipun harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite sudah naik, antrean konsumen yang mengisi bensin di SPBU Pertamina masih ramai.

Akibat antrean yang mengular, banyak konsumen Pertalite beralih ke BBM Revvo 89 di SPBU Vivo. "Saya kira saat antrian untuk pembelian Pertalite ini cukup panjang. Hal ini membuat masyarakat yang terburu-buru mau kerja, lebih baik ke revvo. Mau ke Pertamax yang nggak ngantri tapi harganya masih lebih tinggi dari Revvo 89,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, Jumat (30/9/2022).

Selain malas mengantre, isu yang viral di media sosial soal Pertalite yang lebih boros juga ikut mempengaruhi konsumen untuk mencoba BBM lainnya yang setara tapi dinilai lebih awet. “Ramai di media sosial yang bilang lebih awet (BBM Revvo), lebih bagus dan membuat masyarakat jadi terarahkan ke sana," tukasnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa BBM Pertalite menjadi lebih boros setelah harganya naik. Konsumen menduga kualitas BBM bersubsidi ini diturunkan sehingga jarak tempuh per liternya berkurang meski tudingan ini telah dibantah Pertamina.

Para pengendara pun membandingkan Pertalite dengan Revvo 89 dari SPBU Vivo yang harganya lebih mahal Rp900 per liter. Bensin Revvo 89 di SPBU Vivo disebut-sebut lebih irit dibanding bensin Pertalite RON 90 milik Pertamina.

Walau lebih mahal Rp900 per liter, sejumlah warga lebih mengaku lebih tertarik mengisi motor mereka dengan bensin Revvo 89 karena diklaim lebih irit sehingga jarak tempuh yang dilalui bisa lebih jauh ketimbang Pertalite. Bahkan, seorang pengendara menyebut Revvo 89 lebih irit dibandingkan Pertamax RON 92.

Pemilik akun twitter @anaswongkamfung dalam ciutannya menyebut bensin jenis Revvo 89 lebih irit dari BBM jenis Pertalite. "Gw pakai Vivo Revvo 89 motor Honda Vario 125 isi full tank jarak tempuh Cengkareng sampai BSD jarak 60 km pulang-pergi sudah 3 hari masih 3 strip padahal ditambah antar jemput anak sekolah pagi kalau sore ngaji kira-kira 20 km jadi 80 km/hari... Palingan ngisi sekitar 2,8 liter biar full tank," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Mamit mengungkapkan bahwa saat ini belum mengetahui betul isi yang terkandung dalam Revvo 89. Namun, menurut dia, yang jelas kandungan RON 89 tidak lebih baik dibandingkan Pertalite yang RON 90.

"Kualitas Revvo 89 saya tidak bisa memastikan ya karena saya belum tau hasil ujinya seperti apa. Yang pasti jika melihat RON mereka hanya 89 maka tidak lebih baik dibandingkan Pertalite yang RON 90. Meskipun selisih 1 oktan, tapi cukup berpengaruh terhadap kinerja mesin," tuturnya.

PT Pertamina (Persero) membantah kabar yang menyebutkan bahwa kualitas BBM jenis Pertalite menurun pasca mengalami kenaikan harga. "Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan produk-produk BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi. Melalui kontrol kualitas, produk yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan ke lembaga penyalur," kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam keterangan resminya.

Belakangan memang ramai di media sosial perbincangan yang menyebutkan Pertalite sekarang mudah menguap dan cepat habis. Menurut Irto, dugaan yang menyebutkan Pertalite mudah menguap tidaklah benar. Pasalnya, dalam spesifikasi Keputusan Dirjen Migas, disebutkan bahwa tingkat penguapan bahan bakar pada suhu kamar di antaranya adalah parameter Reid Vapour Pressure (RVP), masih sesuai batas.

"Saat ini hasil uji RVP dari Pertalite yang disalurkan dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina masih dalam batasan yang diizinkan, yaitu dalam rentang 45-69 kPa (Kilopascal)," urainya.

Irto menjamin seluruh produk BBM yang disalurkan melalui lembaga penyalur resmi seperti SPBU dan Pertashop, telah sesuai dengan spesifikasi dan melalui pengawasan kualitas yang ketat. Masyarakat juga diimbau untuk melakukan pembelian BBM di lembaga penyalur resmi untuk memastikan produk yang didapatkan terjamin kualitasnya.(mir)


0 Komentar