Kamis, 13 Oktober 2022 14:15 WIB

Otoritas Jasa Keuangan Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Lima Persen

Editor : Yusuf Ibrahim
Otoritas Jasa Keuangan. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis ekonomi Indonesia tetap tumbuh 5% di tengah ancaman resesi global.

Kondisi perekonomian Indonesia dapat dikatakan sudah pulih sepenuhnya dari pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun. "Sekalipun ekonomi global turun, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap diperkirakan tumbuh sebesar 5%," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam Opening Capital Market Summit & Expo 2022, Kamis (13/10/2022).

Menurut dia berbagai pemangku kepentingan telah bekerja sama dan berkoordinasi menjaga pertumbuhan ekonomi. Di tengah kondisi ekonomi global yang memburuk, tidak ada ramalan atau prakiraan yang menyatakan bahwa ekonomi Indonesia ikut terpuruk.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu membeberkan faktor yang membuat ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap berkelanjutan dan tumbuh di angka 5%, antara lain ditopang oleh langkah mitigasi dan kebijakan pendukung yang sudah dilakukan dengan baik.

Selain itu, banyak sektor ekonomi di Indonesia yang belum terlihat kontribusinya terhadap perekonomian nasional, kini sudah mulai terlihat jelas. Baik di sektor hulu yang menonjolkan aspek hilirisasi dan menuju kepada rantai pasok global yang lebih utuh, maupun berbagai kegiatan yang ditunjang oleh teknologi digital.

Tak hanya itu, pertumbuhan daya beli yang semakin cepat di seluruh lini ekonomi, serta sindikasi berbagai sektor yang menunjukkan bahwa pasar dan populasi Indonesia yang besar, juga kemampuan investasi yang makin meningkat akan memberikan kekuatan dan daya tahan yang tinggi bagi Indonesia untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi.

Dia mengatakan sejumlah sektor yang menjadi tumpuan dan motor penggerak ekonomi Indonesia ke depannya akan terus berkembang. Dalam konteks inilah, keberadaan dan kontribusi penting dari pasar modal kepada perekonomian nasional diperlukan, guna memfasilitasi dan membuka peluang untuk mencari modal dan meningkatkan investasi di dalam negeri.

"Mari kita fokuskan kepada pertumbuhan ekonomi nasional yang memiliki potensi luar biasa. Namun, kita juga siaga terhadap risiko apapun yang akan terjadi di tingkat global," ujar dia.(fik)

 


0 Komentar