Jumat, 09 Desember 2022 16:27 WIB

Pertumbuhan Transaksi di BRImo Capai Rp2.084 Triliun

Editor : Yusuf Ibrahim
Mobile banking BRImo. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk konsisten memperkuat layanan digital melalui mobile banking BRImo.

Financial Super Apps milik BRI ini menjadi andalan masyarakat untuk mengakses lebih dari 100 transaksi finansial hanya dalam satu aplikasi saja.

"BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital. BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2020-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0. Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi, di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Menurut dia BRI semakin aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. Kerap disebut Penyuluh Digital, InsanBRILian (Pekerja BRI) aktif mengedukasi masyarakat agar masyarakat lebih ‘melek’ perbankan digital.

BRImo sendiri telah digunakan oleh lebih dari 22,37 juta users atau tumbuh 73,55% Year on Year (YoY) per akhir Oktober 2022. Transaksi BRImo meningkat dari 649 juta pada Oktober 2021 menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022.

Adapun pertumbuhan volume transaksi di BRImo sampai Oktober 2022 yang Rp2.084 triliun atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama di tahun 2021. Digitalisasi menjadi salah satu langkah BRI untuk mewujudkan visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

Sunarso mengedepankan BRI came up with a hybrid bank strategy. "Jadi digitalisasi kita siapkan dari sekarang untuk menjangkau masyarakat yang sekarang sudah digital dan menjangkau masyarakat yang belum digital, bagaimanapun kita harus tetap edukasi dan layani,” imbuh Sunarso.

Adapun Kementerian BUMN telah menetapkan empat sektor prioritas utama untuk mendukung pencapaian target “Indonesia Maju 2045” yang terdiri dari Ekonomi digital, hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), Ketahanan pangan, serta pariwisata dan Ekonomi kreatif.

Khususnya aspek digitalisasi, transformasi BUMN diharapkan membuahkan economic & social impact yang luas bagi masyarakat Indonesia.

Indonesia sendiri bertumpu pada sektor UMKM sebagai kontributor utama Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut digitalisasi yang didorong oleh BUMN harus dilakukan secara holistik dengan memberikan layanan mudah dijangkau oleh konsumen sekaligus memastikan pelaku UMKM untuk go digital.

“Di era digital ini, semua harus beradaptasi. Sekarang di pasar-pasar sudah membantu para UMKM menggunakan digital payment, UMKM ini harus terus didampingi,” ujar Erick.(fik)


0 Komentar